PEKANBARU (RA) – Universitas Lancang Kuning (UNILAK) dipercaya sebagai salah satu kampus penyelenggara Beasiswa Sawit 2025.
Sebanyak 60 mahasiswa resmi dinyatakan lulus seleksi dan berhak menempuh pendidikan gratis hingga meraih gelar sarjana melalui program kerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).
Dari jumlah tersebut, mayoritas penerima beasiswa berasal dari Provinsi Riau dengan total 53 orang mahasiswa. Mereka tersebar dari berbagai daerah, yakni Kabupaten Indragiri Hilir (26 mahasiswa), Indragiri Hulu (1), Rokan Hilir (8), Bengkalis (12), Siak (2), Pelalawan (1), Pekanbaru (2), dan Dumai (1).
Selain dari Riau, terdapat pula penerima beasiswa dari beberapa provinsi lain. Kalimantan Barat mengirimkan 1 orang mahasiswa dari Kabupaten Sintang, Jambi 1 orang dari Kabupaten Tebo, serta 5 orang dari Sumatera Utara, yang terdiri atas 1 orang dari Labuhan Batu, 2 orang dari Serdang Bedagai, dan 2 orang dari Labuhan Batu Selatan.
Untuk penyelenggaraan beasiswa sawit ini, UNILAK membuka dua program studi unggulan, yakni Agribisnis dan Agroteknologi, dengan masing-masing program menampung 30 mahasiswa dan jenjang pendidikan strata satu (S1).
Kedua jurusan tersebut dipilih karena dinilai relevan dengan kebutuhan sektor perkebunan kelapa sawit, baik dari sisi manajemen usaha maupun teknologi pertanian.
Rektor UNILAK, Prof. Dr. Junaidi, menyambut baik kepercayaan yang diberikan BPDP sekaligus memberikan pesan kepada para mahasiswa penerima.
"Kami berharap para penerima beasiswa yang merupakan anak-anak petani kelapa sawit bisa memanfaatkan kesempatan kuliah ini sebaik-baiknya," ujar Junaidi kepada Riauaktual.com, Rabu (3/9/2025).
"Melalui pendidikan, kualitas SDM di bidang kelapa sawit dapat ditingkatkan. Harapannya, mereka nantinya mampu memberikan kontribusi nyata untuk memajukan sektor sawit sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani," imbuhnya.
Lebih lanjut, Junaidi menambahkan bahwa program ini bukan hanya sekadar bantuan pendidikan, tetapi juga investasi jangka panjang bagi keberlanjutan industri sawit Indonesia. Dengan adanya beasiswa ini, diharapkan lahir generasi muda sawit yang memiliki kemampuan akademik, inovasi, dan jiwa kewirausahaan yang kuat.
"Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dan Riau menjadi salah satu lumbung utamanya. Maka, kebutuhan akan SDM yang unggul, cerdas, dan berintegritas sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sekaligus meningkatkan daya saing sawit Indonesia di pasar global," tambahnya.
