PEKANBARU (RA) – Politeknik Kampar (Polkam) terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul di sektor perkebunan kelapa sawit. Sejak resmi menjadi mitra program Beasiswa Sawit pada tahun 2019, kampus vokasi ini telah menampung 1.055 mahasiswa penerima beasiswa hingga tahun akademik 2025.
Direktur Politeknik Kampar, Nina Veronika, mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut, 386 mahasiswa telah berhasil menyelesaikan studi, sementara 674 mahasiswa masih aktif mengikuti perkuliahan.
"Beasiswa Sawit ini benar-benar memberikan kesempatan luas bagi anak-anak petani sawit, pekerja di sektor sawit, maupun masyarakat sekitar perkebunan untuk menempuh pendidikan tinggi. Politeknik Kampar merasa bangga bisa menjadi bagian dari program strategis nasional ini," ujar Nina, Sabtu (13/9/2025).
Sejak tahun pertama menjadi mitra, jumlah penerima beasiswa di Politeknik Kampar terus bertambah signifikan. Rinciannya 2019 sebanyak 90 mahasiswa, 2020 sebanyak 75 mahasiswa, 2021 sebanyak 80 mahasiswa.
Kemudian 120 mahasiswa di tahun 2022, 180 mahasiswa pada 2023, 270 mahasiswa di tahun 2024, dan menurun pada tahun 2025 menjadi 240 mahasiswa. Penurunan jumlah penerima beasiswa di tahun 2025 ini terjadi lantaran kampus yang menjadi mitra beasiswa sawit bertambah signifikan.
Nina menjelaskan, sebagian besar mahasiswa di Politeknik Kampar merupakan penerima beasiswa sawit, dengan persentase antara 71% hingga 94% setiap tahun. Hal ini menunjukkan bahwa program Beasiswa Sawit mampu menarik minat generasi muda untuk melanjutkan pendidikan di bidang yang relevan dengan industri sawit.
Lebih lanjut, Nina menegaskan bahwa mahasiswa penerima Beasiswa Sawit mendapatkan perlakuan akademik yang sama dengan mahasiswa reguler. Perbedaan hanya terletak pada dukungan finansial serta pendampingan administratif yang diberikan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
"Dengan adanya dukungan ini, mahasiswa bisa lebih fokus belajar tanpa terbebani masalah biaya, sementara Politeknik Kampar juga memastikan kualitas pembelajaran tetap terjaga," jelas Nina.
Menurutnya, kehadiran Beasiswa Sawit tidak hanya membantu mahasiswa secara individu, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas SDM di sektor kelapa sawit, yang merupakan salah satu penopang utama perekonomian Indonesia.
