PEKANBARU (RA) - Di usianya yang baru 10 tahun, Aiden Gracio, bocah asal Pekanbaru, Riau, berhasil mencuri perhatian dunia berkat kemampuannya menghitung cepat tanpa kalkulator.

Kecerdasannya membawa Aiden menyabet berbagai penghargaan bergengsi di tingkat nasional hingga internasional.

Berbeda dari anak seusianya yang gemar bermain, Aiden justru tenggelam dalam dunia angka. Didampingi sang ayah, ia setiap hari melatih kecepatan berhitung menggunakan soroban atau sempoa Jepang.

"Saya suka matematika karena soalnya sulit dan menantang. Rasanya seru kalau bisa menyelesaikan soal yang orang lain anggap susah," ujar Aiden Gracio saat ditemui, Minggu (19/10/2025).

Aiden adalah anak semata wayang pasangan Apriadi dan Anita Chandra.

Kecintaannya pada matematika muncul sejak duduk di kelas tiga SD. Saat itu, sang ayah memperkenalkannya pada metode berhitung sempoa.

Dari sinilah, bakat Aiden mulai menonjol. Ia rutin berlatih setiap hari hingga berhasil menjuarai berbagai kompetisi matematika internasional, termasuk Asia Open Abacus Championship dan World Math Challenge.

"Aiden ini tidak pernah dipaksa belajar. Dia sendiri yang minta waktu latihan tambahan. Bahkan sering menonton video soal matematika di YouTube untuk menantang dirinya," kata sang ayah, Apriadi.

Selain jago berhitung, Aiden juga mahir berbahasa Inggris. Ia aktif mengikuti kelas bahasa dan gemar membaca buku dalam bahasa asing.

"Saya ingin jadi dokter nanti. Jadi harus belajar rajin dari sekarang," tutur Aiden dengan penuh semangat.

Prestasi Aiden menjadi bukti bahwa bakat luar biasa bisa tumbuh dari lingkungan yang mendukung.

Dengan latihan disiplin dan pendampingan orang tua, Aiden menjelma menjadi sosok inspiratif bagi anak-anak di Riau dan seluruh Indonesia.

"Kami hanya ingin Aiden tumbuh jadi anak yang rendah hati, terus belajar, dan bisa menginspirasi teman-temannya," ujar Anita, ibunda Aiden.