JAKARTA (RA) - Di balik sosoknya sebagai predator ganas lautan, ikan hiu ternyata menyimpan bahaya tersembunyi bagi manusia.
Sejumlah penelitian mengungkap, daging hiu mengandung kadar merkuri yang sangat tinggi, sehingga berisiko menimbulkan gangguan kesehatan bila dikonsumsi.
Para ahli menjelaskan, tingginya kadar merkuri pada hiu disebabkan oleh proses bioakumulasi dan biomagnifikasi. Merkuri yang berasal dari alam maupun limbah industri mengendap di laut, kemudian berubah menjadi methylmercury, bentuk paling beracun dari logam tersebut.
Zat berbahaya ini mula-mula diserap oleh organisme laut kecil, lalu berpindah ke ikan yang lebih besar, hingga akhirnya menumpuk di tubuh predator puncak seperti hiu.
Selain itu, umur hiu yang panjang juga menjadi faktor utama. Semakin tua dan besar seekor hiu, maka semakin tinggi pula kadar merkuri dalam tubuhnya. Kondisi laut dalam yang kaya kontaminan membuat penumpukan logam berat ini berlangsung lebih cepat.
Akibatnya, konsumsi daging atau sirip hiu dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
"Merkuri dapat menyebabkan gangguan sistem saraf, jantung, hingga memengaruhi perkembangan otak anak," ungkap para peneliti dalam laporan terbaru mereka.
Karena itu, para ahli menyarankan masyarakat membatasi konsumsi hiu dan memilih sumber protein laut lain yang lebih aman seperti ikan kembung, sarden, atau tongkol.
"Semakin besar hiu yang dimakan, semakin besar pula risiko paparan merkuri," tegas salah satu peneliti.
#Kesehatan
