PEKANBARU (RA) - Pelatih kepala baru PSPS Pekanbaru, Aji Santoso, menegaskan akan fokus pada pembenahan total tim, baik dari sisi teknis maupun nonteknis, demi mengangkat posisi PSPS yang kini terpuruk di papan bawah klasemen Liga 2 Indonesia musim 2025/2026.
Hingga pekan keenam, PSPS Pekanbaru hanya mampu mengumpulkan 6 poin dari 6 laga dan berada di peringkat ke-9 dari 10 tim di Grup A.
Kondisi tersebut membuat mantan pelatih Arema FC itu langsung bergerak cepat sejak resmi menukangi tim pada 13 Oktober 2025 dengan kontrak berdurasi satu musim, hingga 30 April 2026 mendatang.
"Ya, pertama kali saya melatih tim ini, banyak hal yang harus dibenahi, baik dari sisi teknis maupun nonteknis,” ujar Aji Santoso kepada riauaktual.com, Kamis (23/10/2025).
Dari sisi teknis, Aji menyebut akan menanamkan pemahaman mendalam kepada para pemain tentang cara bermain sepak bola yang baik dan benar. Ia menekankan pentingnya penguasaan taktik di setiap posisi agar tim bisa tampil lebih solid dan disiplin di lapangan.
"Secara teknis, saya ingin pemain memahami betul cara bermain yang benar, memahami taktik dan tanggung jawab di setiap posisi. Mereka harus mengerti bagaimana bermain sebagai satu kesatuan, bukan individu,” tegasnya.
Sementara itu, dari sisi nonteknis, Aji menilai bahwa mental dan kebersamaan menjadi kunci utama untuk mengembalikan kepercayaan diri skuad "Askar Bertuah".
"Nonteknisnya, yang paling penting adalah mental. Baik mental saat latihan maupun bertanding. Selain itu, kekompakan dan rasa memiliki harus tumbuh. Semua pemain harus berpikir bahwa kami ini satu keluarga besar PSPS Pekanbaru," tutur pelatih berusia 55 tahun tersebut.
Aji optimistis, dengan membangun kembali fondasi mental dan pemahaman taktik yang kuat, PSPS akan mampu memperbaiki posisinya di klasemen.
"Kalau hal-hal dasar itu sudah kuat, barulah kami fokus untuk memperbaiki posisi di klasemen," katanya.
Kini, Aji Santoso tengah menyiapkan PSPS untuk menghadapi laga penting pekan ketujuh melawan Persekat Tegal pada Jumat (24/10/2025) di Stadion Tri Sanja. Kemenangan menjadi harga mati bagi PSPS untuk keluar dari tekanan dan kembali bersaing di papan tengah Liga 2.
