PEKANBARU (RA) - Semangat berbagi mewarnai peringatan Hari Oeang ke-79 di Provinsi Riau. Kementerian Keuangan Wilayah Riau menggelar aksi donor darah massal di Hotel Furaya, Pekanbaru, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan sosial ini disambut antusias ribuan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pegawai Kemenkeu hingga masyarakat umum.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau, Ardiyanto Basuki, mengatakan kegiatan ini menjadi simbol nyata kepedulian insan Kemenkeu terhadap sesama.
"Hari Oeang diperingati setiap 30 Oktober sejak tahun 1946, sebagai tonggak sejarah keuangan negara. Melalui kegiatan donor darah ini, kami ingin menebar manfaat dan menunjukkan kepedulian sosial insan Kemenkeu kepada masyarakat," ujarnya.
Ardiyanto menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, seperti IKPTB, Komunitas Jumat Berkah, Rumah Sakit Awal Bros, Klinik Tamrin, dan Hotel Furaya sebagai tuan rumah acara.
"Hingga pukul 10 pagi, sudah lebih dari 300 orang mendonorkan darahnya dari total pendaftar mencapai seribu orang. Antusiasme masyarakat luar biasa," tambahnya.
Aksi donor darah ini digelar hingga pukul 17.00 WIB dengan target mengumpulkan lebih dari 1.000 kantong darah. Sejak pagi, antrean panjang tampak di area registrasi, menandakan tingginya semangat peserta untuk berpartisipasi.
Wakil Ketua III IKPTB, Khomus Yuhendry, menyampaikan bahwa pihaknya selalu siap berkolaborasi dalam kegiatan sosial semacam ini.
"Kami aktif mendukung kegiatan kemanusiaan. Donor darah menjadi salah satu wujud kontribusi kami bagi masyarakat," tuturnya.
Dukungan juga datang dari Komunitas Jumat Berkah. Perwakilannya, Toni Timbangan, mengatakan kegiatan ini sangat membantu pemenuhan kebutuhan darah di PMI.
"Hingga pukul 10.30, sudah terkumpul sekitar 300 kantong darah dalam waktu tiga jam. Semoga target seribu kantong bisa tercapai," ujarnya.
Selain donor darah, panitia juga memberikan paket sembako sebagai bentuk apresiasi kepada para pendonor yang telah berpartisipasi.
Ketua PMI Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, turut mengapresiasi kegiatan sosial tersebut. Ia menyebut, stok darah di PMI Pekanbaru sangat terbatas dan kegiatan seperti ini sangat membantu.
"Kebutuhan darah kita mencapai sekitar 300 kantong per hari. Kalau kegiatan ini bisa mengumpulkan seribu kantong, itu bisa memenuhi kebutuhan selama tiga hari," ungkapnya.
Menurutnya, meningkatnya kegiatan donor darah akan mengurangi praktik "darah pengganti" dari keluarga pasien yang selama ini menjadi kendala.
"Kalau stok cukup, rumah sakit bisa langsung kita layani tanpa menunggu pengganti. Karena itu, kami berterima kasih kepada Kemenkeu, IKPTB, dan semua pihak yang peduli," jelasnya.
Abdul Jamal menambahkan, PMI Pekanbaru kerap menjadi rujukan bagi kabupaten dan kota lain di Riau, sehingga kebutuhan darah di ibu kota provinsi ini sangat tinggi. Ia berharap kesadaran masyarakat untuk rutin mendonorkan darah semakin meningkat.
"Kegiatan seperti ini semoga bisa digelar lebih sering. Donor darah bukan hanya menolong orang lain, tapi juga menjaga kesehatan pendonor," pungkasnya.
