SIAK (RA) - Bupati Siak, Afni Zulkifli, mengungkapkan beban (tagihan, red) biaya listrik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak mencapai Rp70 miliar per tahun.

Ia menilai angka itu sangat besar, terlebih di tengah kondisi keuangan daerah yang sedang defisit.

Untuk menekan pengeluaran tersebut, Afni mengimbau seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga honorer di setiap Perangkat Daerah (PD) agar lebih disiplin dalam menghemat energi.

"Tolong ya, mari kita hemat listrik. Matikan seluruh lampu dan AC saat pulang kerja. Angka Rp70 miliar ini bukan kecil, terjadi kebocoran besar di biaya listrik," tegas Afni saat berkunjung ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Siak, Rabu (29/10/2025).

Afni juga menekankan agar setiap kepala dinas menurunkan instruksi langsung ke seluruh pegawai di bawahnya agar penggunaan listrik lebih efisien.

"Kalau kita bisa berhemat listrik, banyak uang yang bisa diselamatkan. Itu bisa kita alihkan untuk kebutuhan lain, termasuk membayar gaji kalian," ujarnya.

Selain penghematan listrik, Pemkab Siak juga melakukan berbagai strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penataan aset daerah.

Afni menjelaskan, Pemkab telah melakukan lelang kendaraan dinas dan inventarisasi aset tanah yang tersebar di berbagai kecamatan.

"Kendaraan dinas yang tidak produktif sudah kita lelang. Aset berupa tanah juga sedang kita data. Masyarakat bisa memanfaatkannya lewat sistem pinjam sewa," jelasnya.

Dalam kunjungannya ke Dinas Kominfo, Afni menegaskan pentingnya peran instansi tersebut sebagai kunci keterbukaan informasi publik.

Ia juga menyoroti pentingnya efisiensi, transparansi, dan penguatan sistem digitalisasi dalam tata kelola pemerintahan.

"Kominfo harus jadi tulang punggung keterbukaan informasi dan transformasi digital. Kita ingin pemerintahan yang efisien, transparan, dan berbasis data," pungkasnya.

#Siak