PEKANBARU (RA) - Polisi tengah memburu pelaku yang diduga membakar lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.
Kebakaran ini sudah empat hari membuat warga tersiksa oleh pekatnya asap yang menyelimuti kawasan permukiman.
Warga di Perumahan Zaira Permai dan sekitarnya mengeluh mengalami batuk, sesak napas, hingga mata perih akibat dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut.
Kapolres Kampar AKBP Boby Putra Ramadhan Sebayang mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran itu. Polisi tengah mengumpulkan bukti dan mencari tahu apakah lahan tersebut sengaja dibakar.
"Tim Satreskrim Polres Kampar sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap apakah lahan ini sengaja dibakar atau tidak," kata Boby saat berjibaku memadamkan api di lokasi karhutla, Rabu (12/11/2025).
Kasatreskrim Polres Kampar AKP Gian Wiatma Jonimandala bersama timnya telah memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti di lokasi. Polisi juga berupaya mencari tahu siapa pemilik lahan terbakar itu.
"Kami akan tindak tegas pelakunya. Asap kebakaran ini berdampak pada kesehatan warga karena titik api sangat dekat dengan permukiman dan juga tidak jauh dari Kota Pekanbaru," ujar Boby.
Selain mencari pelaku, tim gabungan dari Polri, TNI, dan Manggala Agni masih terus berupaya memadamkan sisa api.
Petugas juga menambah personel di lapangan untuk mempercepat proses pendinginan.
"Anggota sudah kita tambah untuk membantu pemadaman. Saat ini sudah tidak ada lagi api di permukaan lahan, tinggal pendinginan titik asap," jelas Boby.
Kebakaran tersebut menghanguskan sekitar tiga hektare lahan gambut. Kondisi api kini mulai mereda setelah upaya pemadaman intensif, ditambah hujan dengan intensitas sedang yang turun pada Selasa malam.
Sebelumnya, api mulai terlihat sejak Sabtu (8/11/2025) di lahan Jalan Yuzura, Desa Rimbo Panjang.
Titik kebakaran hanya berjarak sekitar 100 meter dari Perumahan Zaira Permai dan Marwah, membuat warga panik dan berlarian keluar rumah.
#Kampar
#Hukrim
#Kebakaran Lahan
