PEKANBARU (RA) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Pekanbaru segera membentuk asosiasi pedagang daging diseluruh pasar tradisional yang ada di kota bertuah. Hal ini bertujuan untuk menyelaraskan harga daging di pasaran.
Kasi Pengelola dan Pemasaran Hasil Peternakan (P2HP), drh Tito Reza Msi MH, mengatakan bahwa dari hasil pemantauan Distanak di lapangan, ditemukan sejumlah pedagang daging di beberapa pasar tradisional yang menjual daging dengan harga yang berbeda-beda.
"Jadi, dengan adanya asosiasi ini, maka Disnak bisa membina para pedagang agar harga daging tersebut bisa sama rata dan tidak lagi terjadi perbedaan hargadi pasaran,"ujarnya, Rabu8 Juni 2016.
Tito menambahkan, perbedaan harga dibeberapa los daging yang antara pasar ini kadang sangat mencolok. Seperti pasar Cik Puan, Sail dan sejumlah pasar lainnya di Kota Pekanbaru.
"Saat ini kami menemukan harga daging di pasar pasti berbeda-beda. Misalnya saja di pasar Agus Salim kami menemukan harga daging mencapai Rp125 ribu, sedangkan di pasar Arengka memiliki harga daging Rp110 ribu," jelasnya.
Dengan dibentuknya asosiasi ini, dia berharap harga daging bisa merata di pasaran. "Ini juga medium bagi para pedagang. Apa-apa yang menjadi kebutuhan pedagang, bisa diatasi di sini," sebutnya.
Apalagi, kata Tito, pihaknya bisa mengonsepkan dan menetapkan standar harga daging di pasaran. "Identik. Jika pedagang dan pasar sudah berbeda harga, tentunya daya beli menurun," tutupnya. (SAF)
