PEKANBARU (RA) - Usai lebaran, harga beberapa bahan pangan di pasar tradisional di Pekanbaru terpantau masih mahal dibandingkan harga normal. Seperti harga daging ayam ras, harga di pasar sempat menyentuh Rp 40 ribu per kilogram.
Namun beberapa harga bahan makanan hingga hari ini, Selasa (12/7) sudah mulai berangsur mengalami penurunan. Kendati belum mencapai harga normal, tren harga pasar bahan makanan terus alami penurunan.
Ketika dikonfirmasi kepada Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman menyebut bahwa kenaikan harga barang pasca lebaran ini disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya stok barang yang berkurang akibat belum seluruh pedagang yang mulai berjualan.
"Selain itu pasokan juga terganggu. Jalan distribusi sembako di Sumbar dan Sumut dipenuhi oleh pemudik," ungkapnya.
Dikatakan Irba juga, banyak truk-truk pengangkut bahan makanan yang diberhentikan karena padatnnya jalan. Padahal, pada tahun sebelumnya yang diberhentikan hanya yang membawa bahan bangunan. "Tahun ini seluruh truk besar yang distop petugas, makanya pasokan menjadi berkurang," jelasnya.
Disamping itu permintaan yang tinggi juga membuat beberapa harga barang naik. Untul beberapa komoditas saat ini dijual dengan harga yang bervariasi di Pekanbaru.
Berdasarkan pantauan Disperindag, harga daging ayam sudah mulai turun menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Cabe merah Bukittingi Rp 35 ribu per kilogram, cabe merah Medan dan cabe hijau Rp 32 ribu per kilogram dan cabe rawit Rp 42 ribu per kilogram.
"Harga ini sudah menurun dari pada H+2 lalu. Tapi turunnya masih sedikit," ucapnya.
Irba mengatakan jika harga sembako tersebut tidak kunjung normal, maka pekan depan pihaknya akan melakukan intervensi dengan cara operasi pasar. Namun ia tetap berharap harga tersebut normal dengan sendirinya, seiring jalur distribusi yang mulai lancar.
"Kita berharap harganya segera membaik, karena memang trennya sedang menurun. Kita lihat saja beberapa hari ini," pungkasnya. (DWI)
