Minta Diizinkan Berjualan, Pedagang Taman Kota Temui Wako Pekanbaru

PEKANBARU (RA) - Delapan orang Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Kreatif (IPK) yang berjualan di seputaran Jalan Cut Nyak Dien Kota Pekanbaru atau lebih dikenal masyarakat sebagai taman kota, melakukan pertemuan dengan Walikota Pekanbaru. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendengarkan secara langsung dari mulut walikota tentang nasib mereka, apa diperbolehkan berjualan di taman kota tersebut atau tidak.

Akan tetapi, pembicaraan pedangang dengan walikota tidak memberikan hasil seperti yang diinginkan pedagang. Sebab, Wako tetap menegaskan, untuk kenyamanan dan terciptanya kota yang rapi, kawasan Jalan Cut Nyak Dien memang harus disterilkan dari PKL.

"Tetap tidak kita mengizinkan mereka berjualan di sana, karena taman kota itu bukan tempat berjualan. Kita persilahkan teman-teman kita ini berjualan di lokasi yang telah kita sediakan, seperti di Pasar Seni Pujasera Arifin Achmad atau pada lahan pasar tradisional yang kita bangun kan masih banyak yang kosong," tegas Wako ketika ditemui usai melakukan rapat dengan pedagang, Selasa (5/6).

Menanggapi pernyataan Walikota tersebut, Bendahara IPK, Dasem mengatakan, larangan berjualan di kawasan tersebut memang terdapat dalam Perda. Tapi dalam Perda tersebut masih ada pengecualian, sehingga pihaknya berharap agar pengecualian tersebut diberlakukan kepada pedagang kreatif ini.

"Sekarang kita lihat, ekonomi kerakyatan seperti apa yang disejahterakan oleh pemerintah kita ini. Padahal untuk menyambut pelaksanaan PON dan menyambut para tamu PON saja, pedagang yang selama ini berjualan digusur dari tempat kami mencari nafkah. Kita minta pengecualian dan kebijaksanaan dari Walikota. Tapi ternyata tetap saja tidak boleh, harapan kami hendaknya kami pedagang ini jangan dinilai sisi negatifnya saja, tapi nilai juga sisi positifnya," kata Dasem menghiba. (RA1)