Ratusan Pengungsi Rohingya di Aceh Timur kabur ke Malaysia

Ratusan Pengungsi Rohingya di Aceh Timur kabur ke Malaysia
Muslim Rohingya di Aceh.
NASIONAL (RA) - Ratusan etnis Rohingya yang ditampung di penampungan Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur kabur. Mereka kabur dengan cara mengelabui petugas menuju Medan dan selanjutnya berangkat ke Malaysia dengan dibantu agen gelap.
 
Kasus ini ketahuan saat anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) melakukan kunjungan ke kampung penampungan Rohingya, Senin (5/9). Sampai di sana, mendapatkan laporan banyak warga Rohingya yang telah melarikan diri.
 
"Kita dapat laporan bahwa imigran kabur dengan cara mengelabui petugas keamanan di sana. Ada yang pergi malam hari dengan cara menyeberangi lintasan sungai yang ada di belakang camp penampungan," kata salah anggota Komisi I DPRA Iskandar Usman Al-Farlaky di Banda Aceh, Selasa (6/9).
 
Menurut imigran yang masih tinggal di pengungsian, mereka yang kabur lewan Medan yang selanjutnya ke Malaysia untuk bekerja. Dari laporan yang diterima, mereka difasilitasi agen yang menjemput dan memberangkatkan ke Medan.
 
"Imigran yang kabur setelah berhasil keluar dari camp kemudian dinaikkan mobil penumpang yang sudah disiapkan khusus," jelasnya.
 
Saat ini imigran yang tinggal di penampungan tersisa hanya 99 orang termasuk anak-anak dan perempuan. Jumlah awal sebanyak 409 orang sudah termasuk di dalamnya imigran asal Banglades.
 
"Yang kita khawatirkan, mereka menjadi korban trafficking oleh para agen. Ini sangat berbahaya sekali," ungkapnya.
 
Guna menghindari aksi pelarian imigran, politikus Partai Aceh ini mendesak UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) dan IOM (International Organiztions Migrasion) untuk merespons cepat dengan memberikan informasi pasti ke negara mana mereka akan dibawa selanjutnya.
 
"Harus ada kepastian. Saat saya berkunjung memang tidak bertemu dengan staf IOM dan UNHCR, kami ditemani oleh Camat Rantau Selamat Faisal Idris, namun urgent sekali imigran ini akan dibawa ke negara ketiga yang mana, sehingga imigran mendapat kepastian. Kita berharap, ada penanganan cepat, jangan sampai camp menjadi kosong, sementara belum ada kejelasan nasib imigran ini," tutupnya. (merdeka.com)

Berita Lainnya

index