NASIONAL (RA) - Nasib malang menimpa sembilan atlet asal Provinsi Sulawesi Tengah. Mereka terlantar di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan akibat tak punya ongkos pulang ke tempat asalnya di Palu.
Para atlet dan pelatih Muay Thai yang ikut bertanding dalam eksibisi PON XIX di Cianjur, Jawa Barat ini mengaku tidak mendapatkan dana dari pemerintah Morowali. Demi mencapai Bandung, mereka sampai mengumpulkan uang secara swadaya maupun sumbangan dari anggota DPRD di daerah asalnya.
"Kami berangkat sejak awal memang tidak dari uang Pemda. Ini uang patungan anggota DPRD dan uang kami sendiri," kata pelatih sembilan atlet tersebut, Iwan Said di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (22/9).
Iwan menjelaskan setelah mengikuti pertandingan terakhir di Cianjur, mereka lalu memutuskan pulang naik kereta dari Bogor. Dikarenakan tak punya uang, mereka harus menetap sementara di Stasiun Manggarai.
Pemerintah setempat, kata dia, tepatnya Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Morowali tak memberikan dana bagi mereka untuk akomodasi ke lokasi PON. Maka dari itu, dia menyatakan uang pegangan mereka sebesar Rp 15 juta berasal dari swadaya.
"Kami sudah lama mengajukan, paling tidak atributlah untuk tanding. Tapi tidak sama sekali, kami berangkat swadaya bawa uang Rp 15 juta," katanya.
Setelah beberapa jam terlantasr, sembilan atlet beserta pelatih, Iwan dijemput oleh DPP PDIP untuk dibawa ke Kantor DPP PDIP di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat. Setelah beristirahat sebentar di DPP PDIP, mereka diantar ke Mess Pemda Sulawesi Tengah di Cideng, Jakarta Pusat.
Merdeka.com - Nasib malang menimpa sembilan atlet asal Provinsi Sulawesi Tengah. Mereka terlantar di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan akibat tak punya ongkos pulang ke tempat asalnya di Palu.
Para atlet dan pelatih Muay Thai yang ikut bertanding dalam eksibisi PON XIX di Cianjur, Jawa Barat ini mengaku tidak mendapatkan dana dari pemerintah Morowali. Demi mencapai Bandung, mereka sampai mengumpulkan uang secara swadaya maupun sumbangan dari anggota DPRD di daerah asalnya.
"Kami berangkat sejak awal memang tidak dari uang Pemda. Ini uang patungan anggota DPRD dan uang kami sendiri," kata pelatih sembilan atlet tersebut, Iwan Said di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (22/9).
Iwan menjelaskan setelah mengikuti pertandingan terakhir di Cianjur, mereka lalu memutuskan pulang naik kereta dari Bogor. Dikarenakan tak punya uang, mereka harus menetap sementara di Stasiun Manggarai.
Pemerintah setempat, kata dia, tepatnya Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Morowali tak memberikan dana bagi mereka untuk akomodasi ke lokasi PON. Maka dari itu, dia menyatakan uang pegangan mereka sebesar Rp 15 juta berasal dari swadaya.
"Kami sudah lama mengajukan, paling tidak atributlah untuk tanding. Tapi tidak sama sekali, kami berangkat swadaya bawa uang Rp 15 juta," katanya.
Setelah beberapa jam terlantasr, sembilan atlet beserta pelatih, Iwan dijemput oleh DPP PDIP untuk dibawa ke Kantor DPP PDIP di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat. Setelah beristirahat sebentar di DPP PDIP, mereka diantar ke Mess Pemda Sulawesi Tengah di Cideng, Jakarta Pusat. (merdeka.com)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
