EKONOMI (RA) - Harga minyak kembali turun tipis pada Jumat waktu setempat. Hal itu lantaran para pedagang merespon penguatan dolar Amerika Serikat. Namun kemungkinan OPEC yang tengah melakukan pembicaraan untuk penurunan produksi membuta harga minyak mentah masih bertahan di atas USD50 per barel.
Dalam sepekan, tercatat dolar mengalami penguatan yang paling tingga dalam tujuh bulan terakhir. Hal itu membuat beberapa mata uang tertekan yang akhirnya membebani harga-harga komoditas, termasuk minyak mentah.
Melansir dari Reuters, Sabtu (15/10/2016), patokan minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) tercatat turun 9 sen menjadi USD50,35 per barel. Kenaikan tersebut membuat WTI sekitar 1 persen pada pekan ini.
Sementara untuk benchmark minyak mentah Brent turun 8 sen atau 0,2 persen menjadi USD51,95 per barel. Untuk minggu ini, ditutup datar. "Tidak ada berita besar yang mampu mendorong pasar," kata Analis Chicago brokerage Price Futures Group, Phil Flynn. Dia menggambarkan rig minyak naik empat kali sebagai anti-iklim.
Sebagian besar analis telah mengatakan rig perlu naik setidaknya 10 dalam seminggu memiliki dampak bearish berkelanjutan pada harga. Untuk saat ini, banyak yang berpikir bahwa harga bisa terus naik dalam waktu dekat, dengan menaruh harapan yang berkaitan dengan penurunan produksi yang diusulkan oleh OPEC. (okezone.com)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
