Mentan Sebut Kalbar Sudah Ekspor Beras Tapi Tak Tercatat

Mentan Sebut Kalbar Sudah Ekspor Beras Tapi Tak Tercatat
Menteri Pertanian Amran Sulaiman
EKONOMI (RA) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman sedang berupaya membangun lumbung pangan di daerah perbatasan. Dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Barat, Amran menyebut Kalbar telah ekspor beras tetapi belum tercatat.
 
"Sekarang sudah ekspor 100.000 ton/tahun, beras yang menyeberang (ke Malaysia)," ujar Amran, di perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Sabtu (22/10/2016).
 
Menurut Amran, ekspor yang tidak tercatat itu harus segera tercatat agar terdata berapa yang diekspor ke negara tetangga dan produksi lokal. Ia mengatakan, saat ini beberapa daerah perbatasan sedikitnya telah mensuplai negara tetangganya, di antaranya beras raja uncak yang digemari warga Malaysia.
 
"Ini harus dicatat, kemudian NTT mensuplai Timor Leste, Maluku ke Filipina, paling timur Marauke sudah mengirim beras ke Papua membangun dari daerah pinggiran, kita terjemahkan atas arahan Presiden," ujar Amran.
 
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV Daniel Johan mengatakan, Kalbar baru bisa memproduksi beras raja uncak sekitar 500 ton, sedangkan kebutuhan Malaysia sekitar 2.000 ton.
 
"Beras raja uncak permintaannya melebihi dari produksi. Bisa raja uncak biasa, ada yang organik, tapi bibitnya raja uncak. Harga jualnya Rp 40.000/kg," kata Amran.
 
"Kebutuhannya 2.000-an ton. Kita baru bisa memproduksi 500 ton, baru seperempatnya karena memang enggak gampang meyakinkan petani, dia takut enggak laku karena itu untuk diekspor harus ada penyuluhan," kata Amran.
 
Saat ini, pemerintah sedang mendorong petani menanam tanaman organik karena harga jualnya yang tinggi. Jika produksinya meningkat nanti dapat diekspor sehingga dapat memenuhi kebutuhan tetangga.
 
"Ke depan kita dorong petani organik karena harganya sampai 10 kali lipat, kalau itu bisa dilakukan itu 10 negara tetangga bisa dipenuhi pasarnya. Kita pasti menang, Malaysia dan Singapura itu ambil dari Thailand. Kita ini ekspor jalan kaki pakai kuda sudah ekspor biaya angkutnya pasti memenangkan persaingan," ujar Amran. (detik.com)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index