PEKANBARU (RA) - Masih banyaknya data sampah di Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengakibatkan rendahnya penyerapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pajak di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Pekanbaru.
Kepala Dispenda Pekanbaru, Azharisman Rozie mengatakan bahwa, dari Rp535 miliar target PAD sektor pajak, saat ini sudah mencapai Rp320 miliar lebih atau sudah 60 persen lebih. Jumlah tersebut masih terbilang rendah, mengingat tahun anggaran 2016 tinggal dua bulan lagi.
"Kendala rendahnya serapan PAD ini lantaran berbagai faktor. Seperti pada PBB, masih banyak istilahnya data sampah. Dimana mereka masih terdaftar, namun objek pajaknya gak ada," kata Rozie ketika ditemui akhir pekan kemarin.
Selain itu lanjut Rozie, disamping kendala pendapatan juga ada pada database. Sampai sekarang Dispenda belum memiliki database. Kemudian sistem IT.
" Belum satu pun penerimaan pajak di Dispenda memakai sistim IT. Selanjutnya sumber berdaya manusia," kata Rozie singkat.
Meski rendah, ia masih berharap bisa terus meningkat. Karena melihat sumberdaya yang ada, masih bisa menembus angka Rp400 miliar. Sedangkan penyerapan yang sudah ada lebih dominan biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).
"Kemudian diikuti oleh pajak restoran hotel dan penerangan jalan," tutupnya. (YAN)
