EKONOMI (RA) - Jakarta, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) optimistis permintaan baja domestik akan terus mengalami peningkatan. Untuk itu, Perseroan berupaya untuk meningkatkan kapasitas.
"Pabrik HSM#2 (hot strip mill) akan meningkatkan kapasitas produksi hot rolled coils (HRC) sebanyak 1,5 juta ton per tahun dan akan mulai beroperasi pada pertengahan 2019. Saat ini sedang diselesaikan pemasangan tiang pancang untuk fondasi HSM#2. Perseroan juga telah memulai proses basic engineering yang ditargetkan selesai pada awal 2017,” terang Direktur Utama PT Krakatau Steel Sukandar, Senin (31/10/2016).
Dia juga melihat, pemerintah masih memegang komitmen untuk menggunakan produk baja yang diproduksi lokal. "Di samping kebutuhan besi siku, dalam pembuatan tower dibutuhkan juga plat baja sekitar 10% dari kebutuhan besi siku.
Di sini kita melihat komitmen pemerintah dalam menggunakan produk baja lokal untuk memenuhi kebutuhan baja proyek pemerintah,” tambah Sukandar.
Selain penambahan kapasitas, kata dia, Perseroan juga melakukan program efisiensi dengan membangun pabrik Blast Furnace Complex. Coke Oven Plant dari Blast Furnace Complex telah dipanaskan pada Juli Ialu. Dirinya menjadwalkan Blast Furnace akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2016.
Dengan beroperasinya pabrik ini, dia berharap biaya produksi baja lembaran panas Perseroan dapat turun hingga USD58,2 per ton.(okezone.com)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
