Dianggap Kurang Realistis

DPRD Bakal Pertanyakan Intensif Peningkatan Penerimaan Dalam RAPBD-P 2016

DPRD Bakal Pertanyakan Intensif Peningkatan Penerimaan Dalam RAPBD-P 2016
rapbd

TELUK KUANTAN (RA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuansing bakal mempertanyakan dengan teliti rencana angggaran belanja dan pendapatan daerah perubahan (RAPBD-P) tahun 2016 yang diajukan Pemkab ke DPRD, terutama target penerimaan daerah yang meningkat. Pasalnya ditengah terjadi pengurangan dana APBD secara nasional, penerimaan di RAPBD-P 2016 Kuansing justru meningkat.

"Makanya hearing hari Kamis (3/11) Kita tunda karena ketua tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) Pemkab Kuansing, Pak Sekda tidak hadir, Kita ingin tahu mengapa ditengah defisit anggaran yang terjadi diseluruh daerah Kita justru naik, secara umum ini harus dijelaskan” ujar ketua Komisi B DPRD Kuansing, Rustam Efendi, Minggu kepada wartawan.

Sebab ujarnya, DPRD tidak ingin upaya meningkatkan asumsi penerimaan daerah dalam RAPBD-P 2016 oleh Pemkab hanya sebatas untuk menyeimbangkan belanja langsung dan belanja tak langsung. "Sesuai aturan kan belanja langsung (pembangunan) harus besar dari belanja tak langsung (pegawai)," ujarnya.

Karena itu DPRD ingin tahu rasionalitas asumsi kenaikan penerimaan daerah yang diajukan Pemkab. Misalnya untuk PAD dari target penerimaan dalam APBD Murni 2016 sebesar Rp 83,208.829.156,00 r pada RAPBD-P menjadi Rp 100,290.578.356,00 Milyar atau terjadi kenaikan Rp 17.081.749.200,00 Milyar.

Kemudian dana perimbangan, target peneriman pada APBD Murni sebesar Rp 1.066.635.162.340,- menjadi Rp 1.077.501.584.148,17 atau diasumsi akan naik sebesar Rp 10.866.421.808,17. Begitu juga dari sumber penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang syah, dari target penerimaan dalam APBD murni sebesar Rp 296.717.457.271,00 menjadi Rp 310.241.576.591,66 dalam RAPBD-P 2016 atau naik sebesar Rp 13.524.119/320,66.

"Kita ingin tahu kepastian sumber-sumber penerimaan yang meningkat itu secara realistis, karena ini menyangkut untuk kepastian pelaksanaan program, baik bagi belanja langsung maupun belanja tidak langsung, nanti Kita setujui program dan kegiatan yang diusulkan dari penerimaan yang bertambah tetapi target tidak tercapai, ini akan menimbulkan beban utang bagi Pemkab, bukan Kita tidak apresiasi keyakinan Pemkab untuk meningkatkan penerimaan daerah," ujarnya.

Menurut Rustam Efendi akibat keyakinan Pemkab bahwa penerimaan daerah bertambah, maka postus RAPBD-P Kuansing 2016 meningkat dibandingkan APBD Murni 2016. Pada APBD Murni 2016, penerimaan daerah ditargetkan sebesar Rp 1.446.561.448.767,00 pada RAPBD-P 2016 menjadi Rp 1.488.033.739.095,83 atau meningkat sebesar Rp 41.472.290.328,83. Begitu juga belanja daerah, target pada APBD Murni 2016 sebesar Rp 1.545.757.535.290 pada RAPBD-P 2016 naik menjadi Rp 1.578.714.798.331,00 atau bertambah sebesar Rp 32.957.263.041,00. (am)

Berita Lainnya

index