Riauaktual.com - Selain teknologi yang bisa digunakan umat manusia untuk membantu pekerjaan mereka sehari-hari, ternyata kini teknologi sudah mulai menyasar untuk digunakan memprediksi kehidupan seseorang di masa depan.

Salah satunya dengan melakukan pemindaian pada otak manusia untuk bisa mengetahui hal apa yang akan terjadi di masa depan.

Dinukil dari laman New Scientist, Brian Knutson, dan timnya dari Stanford University di California telah melakukan projek pemindaian kepada 30 orang. Projek ini sendiri baru-baru ini diposting dalam sebuah dokumentasi film. Knutson begitu terkejut saat mengetahui apa yang ditemukan dari hasil pemindaian tersebut.

Knutson menemukan sebuah grup mengulang untuk dilakukan pemindaian dengan partisipan yang baru. Selain itu, Stefan Bode dari University of Melbourne, Australia juga terkejut dengan hasil yang didapatnya.

“Bagaimana sebuah otak tahu bahwa seseorang ini akan sukses tapi orangnya sendiri tidak menyadarinya,” ujarnya.

Sebuah performa yang ditampilkan dari hasil pemindaian tersebut mungkin akan berbeda-beda tergantung dari faktor yang mempengaruhinya. Misalnya, seseorang tidak ingin membeli biskuit, maka dia tidak akan membeli biskuit.

“Kami bisa mendekonstruksikan proses dalam pengambilan keputusan pada otak, kemudian kami bisa mengidentifikasikan aktivitas yang bisa merepresentasikan perhatian terhadap orang tersebut,” ujar Knutson.

Secara individu, mungkin tidak bisa mengambil stimulus atau menyeimbangkan dengan melawan faktor yang ada. Tapi rata-rata terlihat bahwa seseorang menaruh perhatian pada nucleas accumbens atau sebuah pengendalian untuk melepaskan hormon, daripada untuk membiarkannya.

“Jika kita mulai untuk memahami wilayah dari fenomena ini, bisa menjadi langkah yang besar dalam memprediksi neural, kemampuan orang juga untuk mengaplikasikan area yang lain, seperti misalnya dalam hal kesehatan dan keputusan finansial,” ujar Bode.