Riauaktual.com - Kopi biasanya hanya sesuatu yang dinanti-nanti orang setiap pagi. Kadang menjadi teman begadang. Namun, tahukah Anda? Lebih dari itu, kopi memiliki banyak manfaat. Bagi Anda penyuka tanaman dan memelihara taman di rumah, kopi bisa membuat taman di rumah lebih Indah.

Ampas kopi dapat membantu menumbuhkan kebun lebih subur. Melansir dari Cnet, Minggu (27/8/2017), aroma kopi yang menyengat dapat menjadi pencegah keluarnya binatang seperti siput yang dapat merusak tanaman.

Sementara menaburkan kopi dengan beberapa lembar kulit jeruk bisa mencegah reseptor penciuman kucing dan beberapa hewan pengerat. Kopi yang ditabur juga dapat menarik cacing tanah. Kopi akan menarik cacing ke sehingga tanah menjadi subur di lapisan bawah.

Selain itu, kopi dapat menghambat keluarnya hama keluar dapat merusak kebun. Metode ini sudah dipakai oleh perusahaan ampas kopi Reground, Melbourne, Australia. Ampas kopi yang sudah bercampur tanah terbukti ampu mengontrol jumlah semut yang banyak yang kadang menggerogoti bibit.

Cara ini menjadi metode altirnatif, ketimbang memakai racun hama. Lebih baik memakai cairan beracun kimia yang dapat merusak tanah, lebih baik menggunakan bahan alami seperti ampas kopi. Bersahabat dengan lingkungan sekitar.

Tak sampai di situ kopi bisa dijadikan pupuk kompos. Anda mungkin ingin mengganti sampah sebagai pupuk untuk tanaman. Maka, kopi dapat menjadi pilihan yang tepat. Sebab, kopi dapat meningkatkan kadar nitrogen, fosfor, kalium, magnesium dan tembaga di dalam tanah, yang membuatnya menjadi pupuk alami hebat.

Pupuk yang berasal dari kopi dapat menyuburkan tumbuhan sayuran, seperti wortel atau lobak. Sementara itu, membuang bubuk kopi bersamaan dengan bijinya akan membantu perkecambahan dan meningkatkan pertumbuhan yang lebih sehat. Karena bisa mengubah tingkat pH di dalam tanah, sehingga terjadi perubahan warna pada bunga seperti hydrangea.

Tambahan lain dari manfaat kopi untuk tanaman adalah sebagai media budidaya jamur. Hasil penelitian perusahaan Fungi Futures CIC di Devon, Inggris, sejak 2011 telah membuktikannya. Melalui proyeknya yang bernama GroCycle, mereka membudidayakan jamur tiram.