Riauaktual.com - Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Thailand U-19 pada laga semifinal Piala AFF U-18 di Thuwunna Stadium, Yangon, Jumat (15/9/2017) sore ini.
Duel kedua tim dipastikan akan berjalan seru mengingat mereka merupakan tim unggulan di turnamen ini. Thailand adalah juara bertahan dan peraih 4 trofi Piala AFF U-18.
Meski demikian, Indonesia bahkan sedikit lebih diunggulkan karena lolos ke semifinal dengan status juara Grup B. Bukan cuma itu. Egy Maulana dkk juga menjadi tim paling produktif di Myanmar dengan total membukukan 19 gol.
Dari sejarah pertemuan kedua tim, Thailand memang lebih baik. Tercatat di level U-19 ini, kedua negara sudah tiga kali bersua. Indonesia menang sekali, sementara Thailand dua kali.
Kemenangan Indonesia tercipta di Fase Grup Piala AFF U-19 (sekarang bertajuk Piala AFF U-18) yang berlangsung pada 2013. Saat itu, Indonesia U-19 menang 3-1 via hattrick Evan Dimas.
Sementara dua kekalahan Indonesia terjadi di Piala AFF U-18 2014 dan 2016. Pada 2014, Indonesia yang menurunkan skuad pelapis (tim utama Indonesia yang dibela Evan Dimas, sedang bersiap tampil di Piala Asia U-19), dikalahkan Thailand 2-6.
Di edisi 2016, laga Indonesia vs Thailand berlangsung ketat. Indonesia unggul 2-0 lebih dulu via penalti Dimas Drajad pada menit 16 dan 18. Unggul 2-0 membuat Indonesia U-19 yang saat itu ditangani Eduard Tjong berada di atas angin.
Namun karena lengah, Indonesia pun takluk 2-3. Saat itu gol-gol Thailand dicetak Sittichok Paso (dua gol) dan Worachot Kanitsribampen. Karena itu, menarik menanti hasil laga Indonesia vs Thailand yang diprediksi akan berlangsung sengit.
Jelang laga semifinal sore ini, pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri menegaskan timnya tidak akan keder dengan rekor Thailand.
Indra meminta anak asuhnya tampil maksimal dan tetap fokus sepanjang laga.
“Kami sudah mempersiapkan taktik, fisik dan mental. Saya selalu menekankan kepada pemain agar tetap fokus, percaya diri dan optimis menatap laga besok,” kata Indra, Kamis (15/9/2017).
Pada laga sore ini, Indra Sjafri kemungkinan akan mempertahankan barisan penyerang yang tampil apik kala mengalahkan Brunei 8-0.
Muhammad Rafly yang menunjukkan kualitas seorang predator di area pertahanan lawan, patut diberi kembali kepercayaan. Rafly akan jadi penyerang tunggal dibantu Egy Maulana.
Seperti biasa Egy diberi kebebasan dalam menjemput bola, mengkreasikan peluang ataupun jadi penuntas serangan.
Di belakang Rafly dan Egy, ada tiga gelandang yang akan bertugas lebih dinamis, yaitu Feby, Saddil dan Luthfi. Selain bertugas membantu penyerangan, mereka juga akan jadi barisan pertahanan pertama dari serangan lawan.
Sementara Asnawi Mangkualam akan mendapat tugas khusus sebagai gelandang bertahan murni atau anchor man. Keuntungannya, Asnawi memiliki kemampuan untuk mengatur ritme permainan.
Di lini belakang, Samuel, Irianto, Nurhidayat dan Farid Marasabessy nampaknya jadi kuartet bek terbaik yang dimiliki Timnas U-19. Mereka diharapkan tampil solid untuk mencegah Aqil Savik kebobolan.
Sumber : pojoksatu.id
