Riauaktual.com - Kabid Dinas Kominfo Kuansing, Primadian, diduga telah menjual nama Bupati dan Wakil Bupati karena dengan beraninya menyebutkan, bahwa Mursini - Halim, telah memerintahkan penggunaan dana ucapan selamat dan duka cita hanya diperuntukkan untuk satu media.
Media yang ditunjuk itu, menurutnya hanya untuk pembaca terbanyak. Media dimaksud adalah media cetak.
"Kadis Kominfo sudah menghadap Bupati dan Wabup, anjuran mereka seperti itu," ucap Hendrianto, menirukan ucapan Primadian, Jumat (13/10/17) siang saat ia menemui Kabid Kominfo diruangannya.
Atas ucapan Primadian ini, Hendrianto yang merupakan Wartawan senior ini, saat itu juga menanyai tentang tolak ukur pembaca terbanyak, menurut Primadian tersebut, Namun Primadian tidak bisa menjelaskannya.
"Galeri berbayar yang ditunjuk oleh Bupati dan Wakil Bupati Kuansing, hanya untuk satu media, sedangkan media yang lainnya tidak diperkenankan," sebut Primadian seperti itu, waktu itu katanya.
Apa yang disampaikan Primadian ini, Hendrianto, menilai adanya tebang pilih, sehingga menjadi tanda tanya besar bagi wartawan lainnya yang ada di Kuansing.
Terkait ucapan Primadian ini, Hendrianto langsung mengkonfirmasi Bupati H. Mursini, menghubungi melalui sambungan telepon. Namun belum berhasil dikonfirmasi, kemudian saat ditemui dikediamannnya ajudannya mengatakan bahwa Bupati sedang menghadiri salah satu acara.
Sementara itu, Wakil Bupati Kuansing, H Halim, ketika dihubungi Hendrianto, melalui sambungan telepon mengaku tidak pernah memerintahkan seperti yang diucapkan oleh Primadian.
Masih menyangkut atas apa yang disampaikan Primadian, kepada Hendrinato, Riauaktual.com mencoba mengkonfirmasi Primadian melalui pesan medsos, hingga berita ini dilayangkan belum ada jawaban yang diberikan Kabid Kominfo tersebut.
Sekedar diketahui, Pemkab Kuansing melalui Dinas Kominfo pada tahun 2017 ini telah menyediakan anggaran sebesar Rp2,5 miliar untuk biaya kerjasama dengan sejumlah media massa. Anggaran tersebut sudah termasuk untuk biaya ucapan selamat dan duka cita sebesar Rp110 juta. Penggunaan anggaran ucapan selamat dan duka cita inilah yang menjadi perdebatan dikalangan jurnalis di Kuansing saat ini. (Jk)
