Riauaktual.com - Kasus teror bom molotov yang terjadi di Pekanbaru, belum berhasil diungkap aparat kepolisian. Pelaku masih misterius.

Meski begitu, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto, beberapa hari lalu mengaku masih menyelidiki kasus tersebut.

"Masih penyelidikan. Semoga secepatnya (terungkap)," jawab Santo.

Penyelidikan itu, pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi dan barang bukti dari rumah korban yang diamankan.

"Proses penyelidikan ini akan terus berjalan," kata Santo optimis.

Sebagaimana diketahui, teror molotov pertama terjadi di rumah Pelaksana Harian Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Pekanbaru, Shanti Rahmayanti yang beralamat di Jalan Serayu Gang Meranti, pada akhir Agustus 2017.

Berikutnya aksi teror bom molotov menimpa rumah ketua Fraksi Partai Golkar, Supiati (53), Selasa (3/10) lalu.

Rumah anggota DPRD Riau yang diteror itu terletak di Jalan Dwikora, nomor 08, RT 05 RW 04, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail. 

Aksi teror bom molotov diketahui sekitar pukul 05.15 WIB, usai korban salat subuh. Nyaris saja rumah korban terbakar.

Polisi saat ini menyita barang bukti berupa serpihan kaca diduga botol yang dijadikan bom molotov.

Setelah kejadian ini, aksi teror pun kembali terjadi. Kala itu sasaran pelaku yakni rumah tokoh Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Nurhasim, Jumat (13/10) lalu.

Dalam kejadian tersebut, satu unit mobil korban terbakar, yang terparkir depan rumahnya di Perumahan Kulim Indah, RT 04, RW 02, Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru.

Akibat dari kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sedikitnya Rp150 juta. 

Ketiga kasus teror ini, sedang dilakukan penyelidikan oleh polisi. Siapa sebenarnya pelaku teror tersebut, yang membuat resah warga, terutama korban yang jadi sasaran. (IG)