Sering Diserang Bandar Narkoba, Polisi Disarankan Jangan Terlalu Percaya Diri

Sering Diserang Bandar Narkoba, Polisi Disarankan Jangan Terlalu Percaya Diri

Riauaktual.com - Terulangnya kasus penyerangan terhadap polisi yang dilakukan bandar 
narkoba harus menjadi pelajaran bagi petugas kepolisian. Anggota polisi pun disarankan jangan terlalu percaya diri yang justru menjadi 
celah bagi pelaku narkoba melakukan perlawanan. 

“Karena yakin pelakunya telah luluh atau menyerah. Maka polisi terlalu percaya. Terkadang diperhatikan, pelaku melawan ketika ada celah,” ungkap kriminolog dari Universitas Indonesia Josias Simon Runturambi kepada SINDOnews Minggu, 14 Januari 2018 kemarin. 

Josias menilai, kasus penyerangan terhadap anggota polisi tidak bisa ditolerir. Apalagi, dalam kurun sebulan terakhir di Jakarta Barat telah 
terjadi dua kasus penyerangan yang dilakukan bandar narkoba 
terhadap anggota polisi. 

"Karena itu evaluasi kerja termasuk teknis penyergapan, penggeledahan, dan penangkapan harus dilakukan oleh kepolisian," ujarnya. Menurut Josias, narkoba kian mengkhawatirkan, di mana pengecer telah berevolusi menjadi pengedar, pengedar menjadi bandar. 

"Narkoba yang tersimpan kian banyak. Artinya, pelaku narkoba akan 
berjuang mati-matian mempertahankan barang dagangannya," katanya. Oleh karena itu, lanjut Josias, dibutuhkan back up dari pasukan tambahan. 

Josias menambahkan, persoalan lain yang dihadapi saat ini pun ada  
anggota yang tak membawa senpi. Bagi Josias ini perlu menjadi perhatian, karena akan berbahaya. 

Untuk itu, Josias menyarankan perlu ada penambahan pistol dalam rangka mendukung tugas kerja. "Tindakan terukur terhadap bandar 
juga harus dilakukan. Selama petugas mendapatkan perlawanan dari 
pelaku. Polisi memliki hak untuk melumpuhkan pelaku," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Brigadir Londra Yusmerdiansyah anggota 
Satnarkoba Polrestabes Bandung ditikam bandar sabu menggunakan 
pisau di Golf Lake City Blok Atlantik Club No. 11, CengkarengTimur, 
Jakarta Barat. 

Aksi beringas bandar sabu berinisial SS ini terjadi pada Sabtu, 13 
Januari 2018 malam saat Brigadir Londra menggeledah rumah pelaku. 
Brigadir Londra menderita luka tusuk di paha kanan. Sedangkan, 
pelaku tewas ditembak.

Penyerangan terhadap anggota saat menindak bandar narkoba 
bukanlah kali pertama di Jakarta Barat. Sebelumnya Brigadir Rizal 
Taufik mengalami geger otak usai diserang balok saat menggrebek 
pasutri bandar sabu di Kampung Janis, Tambora, Jakarta Barat, 
Sabtu, 6 Januari 2018 lalu.

 

 

Sumber: Sindonews.com

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index