Penerbangan Garuda Delay Lagi Sampai 3 Jam

Penerbangan Garuda Delay Lagi Sampai 3 Jam
Foto/Net

Riauaktual.com - Pesawat Garuda Indonesia kembali mengalami keterlam­batan penerbangan (delay). Kali ini, yang delay penerbangan nomor pesawat GA 0439, di Bandara Ngurah Rai Bali menuju Bandara Soekarno-Hat­ta. Penerbangan itu mengalami delay ketika penumpang sudah duduk nyaman dalam pesawat, namun tiba-tiba diminta keluar oleh pramugari lantaran pilot belum datang.

Senior Manager Public Rela­tion Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, penyebab delay tersebut lantaran masalah operasional. Dia menjelaskan, delay terjadi karena pesawat yang mengangkut pilot pengganti be­lum juga datang. Maka pesawat yang seharusnya menerbangkan penumpang dari Bali berangkat pukul 16.05 WITA, mundur men­jadi pukul 19.05 WITA.

"Kita mohon maaf, atas keja­dian kemarin di Bandara Ngurah Rai Bali pada Minggu (28/1), yang seharusnya take off pukul 16.00 WITA tapi kami delay. Ini sangat operasional sekali," ucap Ikhsan sebagaimana dikutip dari Rakyat Merdeka, kemarin.

Dia mengungkapkan, keja­dian delay ini karena pesawat yang membawa pilot pengganti telat datang. Yang mestinya tiba sebelum pukul 16.00 WITA, tapi telat dua jam. Maka pesa­wat pun menunda penerbangan sementara. "Iya seharusnya pilot pengganti sudah hadir, tapi pesa­watnya yang datang mengangkut pilot itu terlambat," jelasnya.

Garuda pun tidak berani menja­min masalah delay ini adalah yang terakhir. Pasalnya menurut peru­sahaan delay atau keterlambatan penerbangan bisa saja terjadi lagi dengan cara disengaja lewat berba­gai pertimbangan atau pun karena ketidaksengajaan. "Persentase sedikit sekali tapi operasional bisa saja terjadi lagi artinya penundaan penerbangan itu ada tapi jarang terjadi," jelasnya.

Dia berharap, penumpang bisa memakluminya karena delay memiliki banyak pertimbangan. Keselamatan dan keamanan men­jadi alasan utama penerbangan harus delay. "Jika pesawat yang harus ke Bali tapi karena hujan lebat maka tidak bisa mendarat dulu dan harus mendarat semen­tara ke Surabaya untuk menunggu cuaca membaik di Bali satu hingga dua jam," jelasnya.

Ikhsan mengklaim maskapai kebanggaan Indonesia ini su­dah memiliki tingkat ketepatan waktu di atas standar.

"Untuk waktu, di Asosiasi maskapai Asia Pacific ontime perfor­mance memasang standar seharusnya 85 persen kalau kita sudah 90 persen itu sudah baik karena di atas standar," ujar ikhsan.

Memurutnya, ontime perfor­mance PT Garuda Indonesia isu­dah 90 persen dan 10 persennya itu adalah delay. Dimana tingkat 10 persen itu bisa bermacam-macam antara lain bisa karena opersonal, airport facility, weather, sama technical.

"Ada beberapa faktor yang mem­buat delay dan itu hanya sedikit sekali persentasenya," katanya.

Salah satu penumpang, Irene Catarine menceritakan sejak mau berangkat tidak ada gejala pesa­wat bakal delay. "Pesawat kami sesuai jadwal terbang pukul 16.05 WITA. Kami semua penumpang sudah naik ke pesawat. Saat sudah berada di dalam kondisi boarding, HP sudah dimatikan, kok tidak berangkat-berangkat," tutur Irene.

Bahkan Irene mengaku sempat tertidur karena lelah menunggu pesawat yang tidak kunjung terbang. Lama setelah tidak ada tanda-tanda berangkat, terdengar pengumuman dari awak kabin bahwa penerbangan ditunda dan penumpang untuk kembali turun dari pesawat. Hal yang membuat penumpang makin ke­cewa adalah tidak ada penjelasan memadai dari pihak Garuda.

Semua penumpang tak diarah­kan berkumpul di titik mana, dan akan menumpang pesawat nomor berapa. "Kami dibiarkan begitu saja di ruang tunggu. Akhirnya ada yang ke mana, ke sini, tidak teratur. Juga tak ada kompensasi. Misalnya, penumpang dibolehkan ngopi di tempat mana. Kompen­sasi akan disediakan oleh Garuda. Informasi terakhir ganti kapten (pilot)," imbuhnya.

Total penerbangan Garuda ini mengalami penundaan tiga jam. "Kalau dihitung dari jadwal penerbangan semula pukul 16.05 WITA geser hingga pukul 19.00 WITA, berarti terjadi penundaan sekitar tiga jam," tuturnya.

Pesawat akhirnya terbang dari Bandara Ngurah Rai menuju Bandara Soekarno-Hatta, Ceng­kareng, Banten, pukul 19.15 WITA Tiba di Bandara Soekar­no-Hata pukul 20.22 WIB.

Sebelumnya, Ketua Umum Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) Ahmad Irfan membeberkan pe­nyebab masalah tertundanya (delay) penerbangan pada Desember 2017.

Menurutnya, pesawat telat karena pada 10 November 2017 te­lah dilakukan pergantian sistem penugasan petugas kabin dan pi­lot di Garuda Indonesia. Sistem tersebut bikin delay karena be­lum bekerja secara sempurna.

"10 November kita ganti sistem penugasan pilot dan awak kabin tanggal 1 Desember Gu­nung Agung meletus sistem ini belum sempurna," kata Ahmad, beberapa waktu lalu.

 

Sumber : rmol.co

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index