Riauaktual.com - Modus jaringan prostitusi online asal Bandung yang menawarkan layanan cinta bertiga di Surabaya terbilang cukup rapi.

Menurut Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, para tersangka datang ke Surabaya pada Kamis (1/2).

Empat muncikai datang bersama para wanita yang sebagian di antaranya merupakan anak baru gede (ABG).

Setelah itu, mereka menyewa tiga unit apartemen di Jalan Manyar.

Setelah dua hari menginap, mereka akhirnya mulai beraksi.

"Meski demikian, aksi para tersangka ini sudah dilakukan sejak September lalu. Mereka mencari korbannya dari Surabaya sebelum akhirnya menjaring korban dari Bandung," terang Rudi, Rabu (13/2).

Dia menambahkan, para tersangka menggunakan Twitter masing-masing wanita untuk beraksi.

Pria hidung belang yang berminat menggunakan jasa para wanita itu harus mengirim pesan melalui inbox terlebih dahulu.

Setelah itu, para muncikari akan menjelaskan layanan beserta tarif para wanita.

"Setelah deal, tersangka dan korban bisa menentukan hotel yang digunakan untuk layanan prostutusi tersebut. Kebetulan dari kasus ini, tersangka dan korban membooking hotel di sebuah hotel di Jalan Diponegoro," tambah Rudi. 

Dia menambahkan, selain di hotel, para wanita itu juga bisa melayani tamu di salah satu dari tiga kamar apartemen yang mereka sewa.

Menurut Rudi, para muncikari itu mematok tarif Rp 1 juta per jam.

Nominal itu belum termasuk biaya sewa hotel. Uang lantas dibagi-bagi.

Para wanita penjaja cinta mendapat Rp 450 ribu. Sisanya diambil para muncikari.

"Tersangka memang mendapatkan bagian lebih banyak lantaran  mereka yang mencarikan korban pelanggan dan menanggung hidup para korban saat bekerja di Surabaya," kata Rudi. (wan)

Sumber: jpnn.com