Riauaktual.com - Meski telah mendapatkan surat keterangan kelayakan terbang atau fitness for air travel/medical information dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta, Adelina Agustina (AA), meninggal dunia di dalam pesawat Lion Air pada Sabtu, 24 Februari 2018.
AA meninggal masih di dalam pesawat, tepatnya Lion Air pada nomor penerbangan JT212 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng ke Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.
Akhirnya, Lion Air melalui Managing Director Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi memberikan keterangan tertulis terkait hal ini.
"AA dinyatakan cukup mampu untuk melakukan perjalanan udara, tanpa penyakit menular dan tidak mengganggu kenyamanan penerbangan. Selain itu, pendamping AA juga telah menandatangai surat pernyataan, sesuai prosedur pengangkutan penumpang dalam keadaan sakit," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (25/2/2018).
Menurut kronoligisnya, kejadian tersebut berlangsung pukul 22.22 WIB, sesaat setelah Lion Air mendarat dengan sempurna pada 22.20 WIB. Pesawat sudah berada di landas parkir (apron) dan akan dilakukan proses penumpang keluar dari kabin (disembark). Petugas darat (ground staff atau ramp) telah mempersiapkan kursi roda (wheel chair arrival) sesuai permintaan untuk kebutuhan penumpang saat tiba di bandar udara kedatangan.
"Setelah selesai disembark, pimpinan awak kabin dalam penerbangan (flight attendant 1/FA1) atas nama Santi Andries menginformasikan kepada ramp bernama Al Muzanny Hasbalah, bahwa seorang penumpang AA dengan kondisi segera membutuhkan pertolongan, dalam hal ini kondisi sudah tidak bernyawa. FA1 meminta ambulance dan petugas karantina untuk proses pengurusan selanjutnya," jelas Daniel.
Pukul 22.55, kata Daniel, ambulance dan petugas dari balai besar karantina tiba di pesawat, kemudian petugas karantina menyatakan penumpang tersebut telah meninggal dunia.
"Secara teknis dan prosedur penanganan penumpang, hanya dokter atau profesional medis yang berlisensi dapat menyampaikan bahwa seseorang meninggal. Awak kabin Lion Air Group dilatih tentang medis. Penumpang meninggal di dalam pesawat, maka kru kabin akan mencoba mengklarifikasi atau konfirmasi kematian dengan memeriksa tanda-tanda utama dan penting (vital)," ungkap dia.
Menurut Daniel, di setiap pesawat, tersedia alat medis tertentu yang lengkap dan berfungsi. Hal ini bertujuan dalam membantu penumpang yang memerlukan tindakan pertolongan pertama.
"Namun apabila hal besar lainnya timbul, maka cabin crew Lion Air segera menghubungi balai besar karantina atau tenaga medis di darat setempat untuk bantuan serta proses lebih lanjut," tandas dia.
Sumber : merdeka.com
