Riauaktual.com -  Keuangan Abu Tours bermasalah serius. Uang jemaah diinvestasikan mendanai bisnis lain.

Hal ini terungkap saat Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel melakukan pemeriksaan terhadap petinggi Abu Tours, Kamis (1/3/2018) lalu. Pemeriksaan dilakukan di Lantai II Ditreskrimsus Polda Sulsel. Sembilan saksi dimintai keterangan.

Mereka yang diperiksa: direktur promosi, manajer keuangan, manajer manifest, manajer human resources department (HRD), mantan direktur keuangan, mantan distrik manajer, dan dua lainnya dari PT Abu Tours. Plus, seorang staf Kanwil Kemenag Sulsel.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan pihaknya terkait operasional Abu Tours. Penyidik menggali alasan travel umrah itu tak bisa memberangkatkan 16.000-an jemaah.

“Jadi, ternyata manajer dan direksi mengatakan, Abu Tours sudah tidak punya uang, sehingga mereka tidak sanggup memberangkatkan 16.000 lebih jemaah. Itu pengakuan dari mereka (direksi Abu Tours),” kata Dicky, dikutip pojoksatu, Sabtu (3/3/2018).

Dicky menyebutkan, Abu Tours menginvestasikan dana jemaah ke tempat lain. Tidak lagi fokus dalam pemberangkatan jemaah umrah.

Sementara itu, dua hari lalu Abu Tours mengklaim memberangkatkan 400 jemaah melalui Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. Ini kali kedua. Pada Kamis, 22 Februari lalu, 394 jemaah juga diberangkatkan menggunakan travel lain.

Hanya saja, pemberangkatan ini dikhususkan kepada jemaah yang menambah Rp15 juta alias mereka yang mematuhi maklumat yang dikeluarkan Abu Tours.

Salah seorang jemaah Abu Tours, Suharni, mengatakan, dirinya diberangkatkan setelah mengikuti ketentuan maklumat dengan menambah uang sebesar Rp15 juta.

Agen Abu Tours dari Makassar, Nurbaya, mengaku senang dan bersyukur karena calon jemaah yang telah mendaftar ke kantornya, telah diberangkatkan. Sembilan jemaahnya diwajibkan menambah Rp15 juta.

Sumber : pojoksatu.id