Balasan Nyelekit, Sekjen PDIP Pertanyakan Prestasi Prabowo

Balasan Nyelekit, Sekjen PDIP Pertanyakan Prestasi Prabowo
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memakai pakai kaos 'Jadi Presiden Itu Berat, Biar Jokowi Saja' di sela-sela Try Out SMBPTN PDIP 2018, di Jakarta Barat,

Riauaktual.com - Prabowo Subianto mendapat tantangan dari Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Krtistiyanto. Hal itu untuk membalas pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Sebelumnya, mantan menantu Presiden Soeharto itu mengkritik bahwa pemerintah telah meninggalkan Pasal 33 UUD 1945 tentang pengelolaan sumber daya alam.

Pernyataan tersebut, dibalas Hasto dengan lebih nyelekit bernada tantangan.

Menurutnya, ucapan yang keluar dari mulut mantan suami Titiek Soeharto itu sama sekali tak berdasarkan data dan fakta yang ada.

Demikian diungkap Hasto di sela-sela acara Try Out SMBPTN PDIP 2018, di Jakarta Barat, Minggu (29/4/2018).

“Beliau mengelola perusahaannya kan juga masih beberapa menjadi persoalan-persoalan. Jadi pemimpin itu sebaiknya bicara berdasarkan prestasi ya,” cibir Hasto.

Hasto menegaskan, seorang pemimpin semestinya berbicara berdasarkan kinerja, bukannya asal bicara tanpa disertai data dan rasa tak suka.

Karena itu, Hasto menantang Prabowo untuk berkompetisi secara sehat dengan menunjukkan prestasi kepada rakyat.

“Seperti itu tren kepemimpinan milenal. Menampilkan daya terobosan kinerja, bukan sekedar berbicara,” jelas dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyatakan sistem ekonomi Indonesia saat ini berada di jalur yang salah.

Deretan kesalahan itu pun sudah acap kali diperingatkan, namun pemerintah acuh.

Selain itu, ia juga menyebut sistem ekonomi yang dijalankan pemerintah saat ini telah melenceng jauh dari konstitusi bangsa.

Pasal 33 UUD 1945 tentang pengelolaan sumber daya alam telah ditinggalkan pemerintahan Jokowi.

“Kita meninggalkan UUD 45, kita meninggalkan Pasal 33 UUD 45. Karena itulah kekuatan kekayaan Indonesia tidak ada di Indonesia,”

“Karena itu, ini semua semu. Kita semua berada dalam keadaan rawan,” beber dia.

Karena itu, ia menyebut perlunya gerakan demokrasi memperbaiki kondisi tersebut dengan jalan konstitusional, hukum damai, santun dan gagasan.

“Kita harus menjaga kekayaan kita, harus tinggal di Indonesia, dan harus dipergunakan untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia,”

“Tidak boleh hanya segelintir orang saja,” tegas Prabowo. (Wan)

 

Sumber: pojoksatu.id

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index