Israel Mundur dari Pencalonan Anggota DK PBB, Palestina: Kami Menang

Israel Mundur dari Pencalonan Anggota DK PBB, Palestina: Kami Menang
Keputusan Israel untuk mengundurkan diri dari persaingan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB disambut suka cita oleh Palestina. Foto/Ilustrasi/Isti

Riauaktual.com - Israel memutuskan untuk menarik diri dari kursi non permanen Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. Keputusan ini pun disambut Palestina dengan suka cita. Kementerian Luar Negeri Palestina bahkan menyebutnya sebagai kemenangan.

"Penarikan Israel - kekuatan pendudukan - dari pencalonan untuk kursi Dewan Keamanan adalah kemenangan bagi prinsip-prinsip dan nilai-nilai kemanusiaan yang didasarkan pada hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.

"Penarikan itu dengan tegas menegaskan bahwa Israel tidak memenuhi syarat untuk bersaing dalam keanggotaan Dewan Keamanan, yang berusaha untuk mencapai perdamaian dan keamanan dunia," imbuh pernyataan itu seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (6/5/2018) kemarin.

Badan PBB yang beranggotakan 15 negara itu terdiri dari lima anggota tetap - Rusia, Cina, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat - sementara yang lain dipilih untuk menjalankan tugas selama dua tahun.

Israel terlibat persaingan dengan Jerman dan Belgia untuk satu dari dua kursi di Eropa Barat dan grup lain, yang akan dikosongkan oleh Swedia dan Belanda.

Israel telah mencari kursi sementara di Dewan Keamanan sejak tahun 2000. Negara Zionis ini membutuhkan suara dua pertiga dari 193 anggota Majelis Umum PBB.

Namun, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan telah bekerja dengan negara-negara sahabat dan organisasi untuk mencegah Israel memperoleh keanggotaan di Dewan Keamanan.

"Kementerian bekerja dari hari pertama untuk mengungkap ketidaksahaan Israel untuk mendapatkan kursi di Dewan Keamanan dan menjelaskan kepada semua negara mengapa Israel tidak boleh diizinkan untuk memiliki kursi itu," kata Menteri Luar Negeri Riad Malki dalam pernyataannya.

Keputusan Israel untuk keluar dari perlombaan terjadi setelah Dewan Keamanan pada April menyerukan penyelidikan atas kematian warga Palestina, termasuk dua wartawan, dalam bentrokan dengan tentara Israel di perbatasan dengan Gaza.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index