Kondisi Tangan Zaelani Memburuk, Dokter: Kemungkinan Sembuh 50:50

Kondisi Tangan Zaelani Memburuk, Dokter: Kemungkinan Sembuh 50:50
Zaelani, korban tawuran di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat, Tangerang Selatan saat dirawat di RSUP Fatmawati. Foto: Erwin Maulana/Kriminologi.id

Riauaktual.com -  Muhammad Zaelani Sidiq (21), yang mengalami pembacokan di bagian tangan saat berusaha menyelamatkan sepupu pacarnya ketika terjadi tawuran di Jalan Cirendeu Raya, Tangerang Selatan harus menghadapi kenyataan pahit kondisi tangannya yang putus. Dokter yang menangani operasi mengatakan tingkat kesembuhan yang bisa dicapai fifty-fifty.

"Saya tanya Zaelani, dia memang berharap tangannya sembuh bisa berfungsi lagi. Tapi saya juga bilang ke dia harus siap kalau tangan kanannya enggak bisa kayak dulu, kemungkinanya 50:50. Saya sendiri pesimis tangan kanannya bisa sembuh lagi," ujar dokter bedah ortopedik Oryza Satria dikutip Kriminologi.id, di Ruang Teratai, Gedung Dokter Soelarto RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin, 28 Mei 2018, kemarin.

Oryza mengatakan, tim dokter telah melakukan operasi penyambungan pembuluh darah di tangan Zaelani. Operasi ini sudah dilakukan oleh tim medis kemarin dan berlangsung sekitar 9 jam. Setelah operasi usai, kata Oryza, korban kemudian menjalani operasi penyambungan jaringan otot.

"Tapi ya harus lihat kondisi hasil operasi kemarin. Makanya, untuk mempermudah penyembuhan pembuluh darah, saya suruh keluarganya untuk memasang lampu pijar ke arah tangan kanannya," ujar Oryza menambahkan.

Ia menjelaskan, lampu pijar yang diarahkan ke tangan kanan korban difungsikan agar membantu memperlancar peredaran darah pada tubuhnya. Tujuannya, kata Oryza, agar darah tidak membeku.

"Supaya darahnya enggak beku harus ada panas. Nah, lampu pijar itu buat penghantar panasnya. Asal jangan terlalu panas juga, biar darah di pembuluhnya bisa mengalir, sedikit-sedikit bisa dilanjut untuk operasi penyambungan jaringan otot. Jadi, harus nunggu sekitar 2-3 hari," Oryza menuturkan.

Namun, hingga kini, kata Oryza, perkembangan kondisi tangan korban masih membengkak cukup besar. Kondisi ini, kata Oryza menandakan terdapat pembekuan darah di tangan kanannya.

"Ini udah 2 hari, tadi tangannya dilihat masih merah artinya ada darah yang beku. Kalau makin membaik seharusnya sedikit-sedikit warna tangan kanannya hampir sama kayak warna tangan kirinya," ujar Oryza.

Ketika ia menekan tangan kanan korban dan membandingkan dengan dengan tangan kirinya, ia menyimpulkan, sirkulasi aliran darah pada tangan kanan korban memburuk.

"Saya tekan sedikit tangannya, tarik-tarik sedikit jarinya, ternyata sirkulasi darahnya masih ada masalah. Karena ada penyumbatan (pembekuan) darah. Jadi, darah yang datang dari jantung bisa masuk lumayan lancar ke semua tangannya, tapi pas alirah darahnya balik lagi itu sedikit terhambat, makanya sekarang tangannya masih bengkak cukup gede," kata Oryza menerangkan.

Terkait dengan kondisi korban, guru silat Zaelani yakni Prihanto, yang tengah menemani korban, berjanji akan terus memberikan semangat untuk anak didiknya.

"Kalau enggak bisa sembuh, ya terpaksa harus diamputasi. Saya bakal terus kasih semangat buat dia," kata Prihanto.

 

Sumber : kriminologi.id

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index