Riauaktual.com - Seorang mahasiswa S2 bernama Mohammad Ulin Nuha tewas setelah terjatuh dari lantai lima apartemen teman tinggalnya.
Saat kejadian, Ulin sedang sendiri karena anak dan istrinya sedang mudik ke kampung halamannya. Adapun apartemen Ulin Nuha berada di Ibu Kota Mesir.
Kedutaan besar Indonesia di Kairo, Mesir, mengurus kepulangan jenazah Mohammad Ulin Nuha ke Indonesia. Ia adalah mahasiswa S2 jurusan Takhossus Fiqh Syafi'i di Universitas Al Azhar.
Menurut laporan, yang diterima Antara di Jakarta pada Rabu, 4 Juli 2018 jenazahnya diterbangkan Turkish Airlines pada Rabu pukul 08.45 dan dijadwalkan tiba di bandar udara Soekarno-Hatta pada Kamis, 5 Juli 2018 pukul 18.00 WIB.
Jenazah itu akan langsung diterbangkan ke Surabaya dan dibawa keluarga ke kampung halaman di Purwotengah, Papar, Kediri.
Ulin dikabarkan jatuh dari lantai 5 gedung apartemennya. Ia dilarikan ke rumah sakit setempat namun akibat luka parahnya, nyawa mahasiswa tersebut tidak tertolong.
Ulin meninggalkan seorang istri dan dua anak. Saat peristiwa itu terjadi, istri dan anaknya sedang mudik Lebaran.
Terkait layanan kedaruratan, Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzy mengatakan tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah rumah sakit setempat, terutama yang dekat dengan permukiman padat warga Indonesia di Mesir.
Jika kerja sama berhasil dibangun, katanya melanjutkan, warga Indonesia, yang mengalami masalah kedaruratan, dapat langsung ditangani rumah sakit.
Hal itu mengingat kedutaan Indonesia akan menjadi penjamin calon pasien, yang datang ke instalasi gawat darurat. Selain itu, warga Indonesia juga dapat mengetahui rumah sakit mana menjadi rujukan apabila terjadi kedaruratan.
Sebagian besar mahasiswa Indonesia di Mesir tidak memiliki asuransi kesehatan, sehingga kerap mengalami kesulitan dalam mendapatkan pelayanan rumah sakit.
Dubes Helmy mengharapkan Kementerian Agama membantu calon mahasiswa ke Mesir memiliki asuransi kesehatan. Apalagi, dikabarkan bahwa jumlah mahasiswa baru asal Indonesia, yang akan berangkat ke Mesir pada 2018, dapat mencapai lebih dari 1.500 orang.
"Pemberian asuransi kepada mahasiswa setidak-tidaknya dapat meringankan mereka apabila mengalami masalah kesehatan selama belajar di Mesir," demikian Dubes Helmy menegaskan. MSA
Sumber : kriminologi.id
