Riauaktual.com - Bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, Sandiaga Salahuddin Uno hadir di kampus Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (UHAMKA), Sabtu (1/9/2018).
Aktivitas itu menuai banyak tanggapan. Termasuk dari Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir dan anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja.
Nasir melarang kandidat untuk melakukan aktivitas politik praktis dalam kampus. Baik sebelum masa kampanye maupun selama masa kampanye. Kalaupun dikemas dalam bentuk diskusi, katanya, harus melibatkan semua pihak.
"Kalau diskusi harus melibatkan semua pihak, sehingga nampak independen," kata Nasir.
Sandiaga Uno mengisi kuliah perdana mahasiswa baru di kampus B UHAMKA, Jalan Tanah Merdeka, Jakarta Timur, Sabtu (1/9/2018). Acara juga dihadiri alumni UHAMKA Andi Nurpati yang juga politikus Partai Demokrat, Rektor Uhamka Suyatno.
Sebelumnya, Sandiaga juga hadir di kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Rabu (29/8/2018). Hadir pula Ketua MPR Zulkifli Hasan yang bicara soal ganti presiden.
"Pilpres sederhana, ganti presiden dan lanjutkan presiden. Ganti apa lanjut?" tanya Zulkifli Hasan kepada ribuan mahasiswa baru UMJ. "Ganti," jawab ribuan mahasiswa saat itu.
Tanggapan Bawaslu
Anggota Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengimbau agar bakal calon menahan diri untuk tidak berkampanye. Termasuk kegiatan yang mengarah ke kampanye.
Menurutnya, masa kampanye capres dan cawapres baru akan dimulai 23 September 2018 dan berakhir 13 April 2019. Secara aturan, larangan berkampanye di kampus atau sekolah baru berlaku setelah para kandidat ditetapkan sebagai calon.
"Walaupun belum bisa dikenakan aturan pelanggaran di masa kampanye, tapi kami harapkan kita lebih tinggi lah dari aturan. Lebih baik berhati-hati, karena sudah masuk ke dunia pendidikan itu harus lebih akademik, lebih jelas argumentasinya," tutur Rahmat.
Sumber : rakyatku.com
