Riauaktual.com - Aku perempuan berusia 37 tahun dan memiliki 3 anak laki-laki. Pekerjaanku sehari-hari tidak menentu, kadang berjualan buku atau majalah bekas, jualan makanan, kadang pula pemungut kertas-kertas bekas di pertokoan.
Tidak hanya itu, aku juga menjadi seorang penulis. Awalnya, aku sering menangis melakukan itu semua, karena aku terlahir dan dibesarkan dari kedua orangtua yang sangat mampu dari segi materi. Tetapi miskin kasih sayang, karena tidak pernah dibimbing masalah agama.
Suatu siang karena di rumah tidak ada beras, seseorang memberi kami dua mangkuk agar-agar. Lalu di tengah teriknya matahari, aku membawa agar-agar itu menuju ke sekolah anakku, setidaknya anakku bisa mengganjal perutnya dengan agar-agar itu. Tapi di jalan aku bertemu kakek-kakek yang sangat renta, ia hampir terjatuh. Aku pun segera berlari menahan tubuhnya.
