Riauaktual.com - Salah Satu wanita Asal Tarutung yang disapa Lenta Br, Simanungkalit, sudah enam tahun berkipra di dunia pengerajin ulos, yang beralamat di Jalan, Sejahtera GG. Arjuna lll, Kelurahan Air jamban Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

la sudah belajar memintal sejak masih beranjak dewasa. Diawali dengan membantu penenun yang sudah mahir, ibu lenta kemudian belajar menenun tahap demi tahap, mulai dari mengikat, menata benang hingga menenun dengan motif yang berbeda-beda.

Ketika di temui Riauaktual.com, Kamis (16/01 2020) Ibu Lenta memperkenalkan karyanya.

Ia juga menyebut, bahwasanya setiap tenunan yang jadi akan diambil seorang pemesan. Sehelai tenunan ulos biasanya dihargai sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu. Nilai tersebut tergantung pada seberapa halus dan kualitas kain yang dihasilkan.

Selain ulos, Ibu Lenta juga dikenal sebagai salah satu penghasil songket dengan kualitas terbaik. Makanya, tak heran jika satu setel ulos dan songket asal Tarutung yang ia buat bisa dihargai mulai dari Rp1 juta.

Ibu lenta mengutarakan ulos sendiri merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat Batak. Setiap helai ulos memiliki motif masing-masing dengan makna yang berbeda-beda. 

"Penggunaan ulos pun memiliki makna yang berbeda-beda. Tergantung pada yang memakai lelaki atau perempuan, suasana senang atau sedih dan hal lainnya," tuturnya.

Ulos dan songket biasanya digunakan pada saat upacara adat. Hasil tenun dari daerah di Tapanuli Utara, salah satunya Tarutung, menjadi yang paling dicari karena kualitasnya.  

Kini, tenun Taturung mulai dimodifikasi menjadi pakaian modern, seperti jas, kemeja, gaun dan lainnya. 

"Namun, memang yang paling sering kita jumpai adalah tenun berbentuk songket dan ulos yang masih umum digunakan oleh masyarakat Batak pada acara keagamaan atau pun pernikahan tandasnya. (M. Aritonang)