Riauaktual.com -  Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) akan membangun tanggul mekanik sepanjang  372 KM untuk tahun anggaran 2020 ini. Pembangunan ini dalam rangka penyelematan perkebunan kelapa rakyat, akibat oleh intrusi air asin.

Menurut Kadis Perkebunan Inhil Drs Sirajudin MM, Selasa, 18 Februari 2020 kemarin mengatakan, pembangunan tanggul nantinya akan dilakukan dengan sistem swakelola. 

"Melalui pembangunan tanggul mekanik  sepanjang 372 KM, kebun masyarakat yang kritis akibat intrusi air asin, bisa terselamatkan. Minimal mampu untuk mencegah kerusakan yang lebih parah," katanya.

Masih menurutnya, untuk pembangunan tanggul mekanik tersebut, semuanya menggunakan anggaran APBD Kabupaten. Padahal kebutuhan tanggul untuk perkebunan sangat besar, untuk itu kedepan kita butuh dana dari APBN maupun APBD Provinsi.

Sirajudin berharap, pembangunan tanggul nantinya akan berdampak pada kesejahteraan  masyarakat petani di Inhil. Namun tidak dalam sekejap, baru dapat dirasakan sekitar 3 sampai 5 tahun kedepan. 

"Tentunya ini sebuah dampak yang positif. Peningkatan produksi 3 sampai 5 tahun mendatang pasca pembangunan tanggul akan semakin mempekuat kontribusi sektor perkebunan terhadap pertumbuhan perekonomian daerah. Dalam skala kecil, ini akan berimbas positif juga terhadap kesejahteraan pekebun kelapa," ujarnya. 

Sebelumnya anggota DPRD Inhil Aswan ST, mengatakan dalam reses yang ia lakukan permintaan masyarakat untuk pembangunan tanggul cukup banyak. Cukup besar lahan perkebunan masyarakat disana saat ini, rusak dikarenakan oleh intrusi air laut, itu dibutuhkan segera pembangunan tanggul untuk mencegah kerusakan.

"Dapil 5 yang mencakup Kecamatan Enok, Tanah Merah, Concong dan Kuindra adalah daerah pesisir yang kerusakan lahan perkebunan akibat intrusi air asin sangat besar. Kita berharap pembangunan tanggul bisa menyelamatkan perkebunan masyarakat," ujar politisi Demokrat tersebut. (Suf)