Riauaktual.com - Jumlah orang dalam pemantauan Covid-19 di Provinsi Riau, mengalami peningkatan cukup drastis yakni mencapai angka 1.823 orang. Dari angka itu, sebanyak 4 orang sudah dipantau, sehingga sisanya menjadi 1819 orang.
Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 55 orang, yang dirawat di beberapa rumah sakit di Provinsi Riau.
Data ini mulai terdeteksi sejak tanggal 3 Maret hingga 24 Maret 2020 ini.
Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan, dirinya sudah melakukan video confrensnya dengan Presiden Joko Widodo, seluruh kepala daerah dan Menteri diminta mengutamakan keselamatan masyarakat. Terutama untuk warga miskin, usaha mirko, petani, untuk diberikan bantuan sosial.
Keputusan ini diambil, karena mempertimbangkan dampak ekonomi, terkait permasahan Covid-19 di Indonesia yang semakin meningkat.
''Kami juga diminta mencukupi persediaan bagi seluruh daerah harus mempersiapkan stok pangan,'' kata Gubri.
Atas kondisi yang terjadi, hal ini menjadi penting berkaitan dengan sosial Distancing, kemudian himbauan menerapkan fisikal Distancing (jarak dengan orang lain).
Untuk menerapkan, himbauan ini, Pemerintah Riau kata sebut Gubri harus tegas, dan juga kesadaran masyarakat.
''Agar penyebaran virus covid-19 berhasil. Kami sudah dapat arahan, terkait relokasi anggaran,'' terang Gubri.
Menyikapi situasi ini, Pemprov akan memangkas belanja-belanja dinas yang tidak penting, seperti anggaran mobil dinas.
Pihaknya juga sedang menunggu kartu sembako, kartu pra kerja. Selain itu, agar penanganan pasien suspect di Riau cepat terlaksana, pihaknya sedang menunggu rapid tes akan diberikan pemerintah pusat.
''Alat itu sedang kami tunggu,'' sebut Gubri.
Untuk menerapkan, sosial distancing dan psikal Distancing ini. Saat ini kami berharap dukungan masyarakat, yang paling penting sekarang ini adalah disiplin diri.
''Hindari kerumunan orang ramai,'' harap Gubri.
Ia juga mengakui, penambahan pasien suspect covid-19 ini, bersamaan dengan kembalinya saudara-saudara kita dari Malaysia.
'"Rata-rata semua yang suspec itu dari Malaysia. Maka, mereka diisolasi 14 hari, karena kawatir pasien suspect corona ramai,'' terang Syamsuar.
Syamsuar juga menyebut, berbagai undangan termasuk pernikahan yang ditujukan kepadanya terpaksa di batalkan dengan alasan mencegah penyebaran Corona.
''Saya pun membatalkan menghadiri acara pernikahan. Maka saya himbau masyarakat yang ingin menikah, agar melaksanakan cukup di KUA saja,'' kata Gubri. (HA)
