Gubri  Minta Tokoh Paguyuban Sosialisasi ke Perantau Soal Larangan Mudik

Gubri  Minta Tokoh Paguyuban Sosialisasi ke Perantau Soal Larangan Mudik
Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi (int)

Riauaktual.com – Pemerintah secara resmi melarang mudik Lebaran Idul Fitri 2020 bagi masyarakat, untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Karena itu, Gubernur Riau Syamsuar meminta bantuan sejumlah paguyuban perantau yang ada di setiap kabupaten untuk sosialisasi dan mengajak masyarakat agar tidak mudik saat Lebaran di masa wabah COVID-19. 
 
“Setelah diumumkan secara resmi, saya langsung minta bantuan tokoh paguyuban masyarakat, ada tokoh Nias, Batak, tokoh Jawa, tokoh Sunda, tokoh Minang. Saya minta dari berbagai paguyuban ini agar bisa mengimbau bagi saudaranya agar tahun ini berlebaran di Riau saja,” ujar Syamsuar, Selasa (21/4) kemarin.
 
Menurut Syamsuar, sebagian besar masyarakat di Riau merupakan perantuan dari berbagai daerah. Setiap tahun, memang perantau senantiasa melakukan mudik saat lebaran Idul Fitri.
 
Namun tidak untuk tahun ini. Sebab, tradisi mudik dinilai berpotensi menularkan virus Corona jadi lebih meluas lagi, dan Presiden Joko Widodo juga sudah mengimbau agar masyarakat tidak mudik pada Lebaran Idul Fitri.
 
“Saya minta jangan mudik dulu sampai kondisi lebih baik. Ini sudah kita sampaikan demi kebaikan bersama, demi kebaikan keluarganya juga yang di kampung,” tegasnya.
 
Bukan tanpa sebab, di Riau kini sudah ada daerah dengan penyebaran COVID-19 sangat cepat, yaitu Kota Pekanbaru, Dumai dan Kabupaten Kampar. Bahkan di Pekanbaru sudah dinyatakan sebagai daerah zona merah COVID-19, dan diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 17 April 2020.
 
Artinya, warga dari daerah tersebut sebenarnya sudah termasuk orang dalam pemantauan (ODP) yang berpotensi menularkan virus SARS-CoV-2 meski tidak menunjukan gejala. Menurut Syamsuar, masyarakat harus menaati anjuran pemerintah untuk PSBB agar bisa memutus mata rantai penularan virus mematikan itu.
 
“Jadi (semua) warga Pekanbaru itu statusnya ODP Corona. Kalau balik kampung, ya status ODP, harus diisolasi 14 hari, baru boleh nanti bersatu dengan keluarga,” katanya.
 
Dari data Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Riau, hari ini terdapat penambahan satu kasus positif COVID-19 sehingga total di Provinsi Riau terdapat 35 kasus positif. Rinciannya ada 22 pasien masih dirawat, sembilan orang sehat dan sudah dipulangkan, sedangkan yang meninggal dunia ada empat orang.
 
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 183 orang yang masih dirawat, dan 41 PDP telah meninggal dunia. Selain itu, masih ada 11.884 orang dalam pemantauan (ODP) di Riau. (San)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index