Riauaktual.com - Remaja cantik bernama Jessica divonis menderita penyakit ewing sarcoma atau kanker tulang. Kondisi kesehatannya menurun drastis selama tiga bulan terakhir.
Remaja berusia 15 tahun asal Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat ini membutuhkan dana besar agar bisa menjalani perawatan di rumah sakit.
Teman dekat Jessica, Steven Samuel menceritakan bahwa Jessica divonis menderita kanker tulang sejak tahun 2020 dan sedang menjalani pengobatan kemoterapi.
“Awalnya Jessica mengalami gejala tidak bisa berjalan selama kurang lebih 3 bulan. Karena tidak kunjung membaik, Jessica memberanikan diri untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut yang berujung pada penindakan operasi pada kakinya dan berakhir pada kemoterapi dikarenakan kondisi yang tidak membaik sampai sekarang,” kata Steven.
Mahasisiwa jurusan Informatika di Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) ini mengatakan, untuk tindakan pemeriksaan dan operasi pertamakali belum menggunakan BPJS pada rumah sakit swasta dan mengeluarkan uang yang sangat banyak.
Menurut Steven, saat ini keluhan terberat yang Jessica rasakan adalah kekurangan HB dan harus mendapat tindakan. Beberapa hari kemudian harus segera dilakukan tindakan kemoterapi kembali seminggu lagi agar penyakit ini tidak semakin parah.
“Jika tidak mendapatkan tindakan tersebut dalam waktu dekat akan berakibat pada sesuatu yang buruk akan menimpa Jessica,” kata Steven.
Sebelum terkena penyakit ini, Jessica merupakan pribadi yang ceria, sering bersosialisasi dengan teman sebaya.
“Sangat disayangkan penyakit ini merenggut kebebasan dan hal-hal indah yang mungkin dapat ia lakukan pada saat ini,” imbuhnya.
Steven telah menggalang donasi untuk Jessica melalui kitabisa.com. Penggalangan donasi dimulai sejak 2 September 2020.
Sampai hari ini, Sabtu (5/9) sudah 434 orang yang memberikan donasi. Ada yang menyumbang Rp5.000, Rp10.000, dan adapula yang Rp1.000.000 juta.
Total donasi yang terkumpul saat ini sebesar Rp51 juta. Namun jumlah itu jauh dari cukup. Sebab, Jessica membutuhkan dana sekitar Rp350 juta.
“Selain menggalang dana di Kitabisa, kami juga berjuang mendapatkan biaya tambahan untuk berobat dengan cara menggunakan BPJS kesehatan tetapi tidak mencover operasional biaya tambahan kami sehari-hari seperti obat-obatan tambahan,” kata Steven.
Menurut Steven, tempat tinggal Jessica merupakan daerah terpencil di Sekadau, Kalimantan Barat. Untuk mendapatkan akses pengobatan butuh biaya yang cukup tinggi.
“Selama ini Jessica dirawat di klinik swasta dekat rumahnya tanpa menggunakan BPJS mengingat jauhnya jarak rumah sakit dengan rumah pasien,” imbunya.
Dikatakan Steven, untuk kemoterapi menggunakan BPJS dan dibutuhkan biaya operasional dikarenakan RS rujukan untuk kemoterapi sangat jauh dari rumah Jessica.
“Biaya operasional yang dibutuhkan sekali kemoterapi kurang lebih 5 juta (menyewa kendaraan pribadi, tempat penginapan),” katanya.
“Untuk donasi lainnya diberikan pada pengobatan pribadi rawat inap Jessica karena dirawat di klinik swasta maka pengobatan ditanggung sendiri,” tandas Steven.
Sumber: Pojoksatu.id
