Riauaktual.com - Aksi demonstrasi besar-besaran menolak disahkannya UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10) lalu, memunculkan sebuah polemik baru yakni dugaan adanya dalang di balik turunnya gelombang massa yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Pemerintah menyebut dan meyakini ada orang yang sengaja mendanai dan mensponsori aksi massa besar yang terjadi. Pernyataan sejumlah pejabat pemerintah soal dalang di balik aksi demo pun ramai menjadi sorotan publik.
Musisi legendaris Indonesia, Iwan Fals pun ikut angkat bicara soal isu tersebut. Hal tersebut ia sampaikan dalam cuitan dalam akun Twitter pribadinya. Berikut informasi selengkapnya:
Tudingan Pemerintah Ada Dalang Demo UU Cipta Kerja
Tudingan ada dalang yang mensponsori demo menolak UU Cipta Kerja berasal dari pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ketua Umum Partai Golkar itu bahkan mengklaim pemerintah sudah mengetahui siapa aktor intelektual di balik demo tersebut.
Namun, hingga kini Airlangga maupun pemerintah tak menyebut siapa dalang yang dimaksud.
Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Asfinawati pun mengkritik keras pernyataan Airlangga Hartarto. Asfinawati menyebut, pernyataan Airlangga menghina penolak UU Cipta Kerja.
"Itu menghina akademisi, pemuka agama yang menolak Omnibus Law. Ini juga upaya mengecilkan makna penolakan terhadap Omnibus Law," ujarnya sebagaimana dikutip dari merdeka.com, Sabtu (10/10).
YLBHI Tegaskan Pernyataan Airlangga Fitnah
Asfinawati menegaskan, tuduhan Airlangga adalah fitnah. Kenyataannya, unjuk rasa terjadi karena para anggota DPR bersama Pemerintah memaksakan kehendaknya mengesahkan regulasi yang berdampak serius dan masif pada kehidupan nelayan, petani, buruh dan pekerja termasuk terhadap masa depan anak-anak muda, pelajar dan mahasiswa.
Aksi mahasiswa, buruh dan anak muda sesungguhnya bertujuan untuk mencegah kemudaratan yang jauh lebih besar dari Undang-Undang Cipta Kerja.
"Pemerintah membingkai protes dengan menyebut kerusuhan dan melontarkan adanya aktor intelektual. Ini jelas mengaburkan isu penting kehancuran yang dibawa dalam pasal-pasal Cipta Kerja," kata Asfinawati.
Cuitan Iwan Fals Sebut Nama Presiden Jokowi
Melalui cuitannya pada akun Twitter pribadi, Iwan Fals turut angkat bicara mengenai isu adanya dalang di balik aksi demonstrasi yang belum lama ini terjadi. Melalui unggahannya, Iwan Fals mendesak Pemerintah untuk segera membongkar dan mengumumkan siapa dalang di balik aksi demonstrasi UU Cipta Kerja.
Menurutnya, apabila Pemerintah tak segera mengumumkan bisa jadi ada pihak-pihak yang berspekulasi dan mengira bahwa Presiden Joko Widodo sendiri yang menjadi dalangnya.
"& itu Aktor atau Dalang kerusuhan demo yg kemaren atau apalah namanya, harus segera disebut namanya oleh Pemerintah atau Hakim, klo nggak jangan2 orang bisa menduga Presiden sendirilah dalangnya," tulisnya.
Tuduhan ke Partai Demokrat & SBY
Para pendengung (buzzer) di media sosial kemudian ramai menuding adanya dalang demo yang mengarah ke Partai Demokrat. Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dituding mendanai buruh untuk menjalankan aksi-nya.
Demokrat juga dituding menginstruksikan kader di daerah yang menduduki kursi legislatif dan eksekutif untuk tinggal dan menerima pendemo. Hal ini berkaitan sasaran demonstran ke kantor pemerintahan.
Hal tersebut mungkin saja berkaitan dengan sikap demokrat yang sebelumnya memutuskan untuk walkout dalam sidang paripurna setelah menolak pengesahan UU Cipta Kerja.
Menangapi kabar yang beredar, SBY yang juga Presiden RI ke-6 itu membantah tuduhan yang dialamatkan padanya dan Partai Demokrat. Dia meminta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto untuk segera tunjuk hidung pihak yang dituduh menggerakkan massa demo menolak UU Cipta Kerja. Dia mengatakan, tidak baik tuduhan tersebut dibiarkan liar karena membuat masyarakat saling curiga.
"Kalau ditanya begitu paling baik tanyakan kepada beliau-beliau itu, siapa yang dimaksud orang yang menunggangi orang membiayai gerakan itu. Mungkin kalau tidak ada kejelasan ini tidak baik, rakyat saling curiga, tidak baik ke sana kemari beritanya," katanya dalam dialog yang diunggah akun YouTube SBY, Senin (12/10).
