Riauaktual.com - Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Achmad Riad menegaskan, upaya pencarian KRI Nanggala 402 dilakukan dengan sangat maksimal.
Pencarian semakin dioptimalkan dengan mengerahkan sebanyak 21 KRI, ditambah bantuan yang datang dari negara-negara sahabat.
Hal itu dikarenakan ketahanan oksigen dalam KRI Nanggala saat kondisi blackout bisa bertahan sampai dengan 72 jam.
Dengan demikian, kadar oksigen untuk 53 personil di dalamnya, hanya bisa bertahan sampai dengan Sabtu (24/4) pukul 03.00 WIB.
Artinya, pencarian saat ini tengah berpacu dengan waktu.
“KRI yang dikerahkan pada proses pencarian disebutkan ada 21 KRI termasuk KRI Alugoro. jadi total jumlahnya 21 KRI. Kalau pun nanti, bisa ada penambahan,” kata Achmad Riad saat konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (23/4/2021).
Sementara dari kepolisian mengerahkan empat kapal, yakni Gelatik, Enggang, Barata dan Balam.
“Kapal-kapal kepolisian ini juga dilengkapi dengan unit ‘drone’ yang juga termasuk memiliki kemampuan sonar dua dimensi,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.
Ada juga kapal dari negara sahabat. Salah satunya kapal MV Swift Rescue dari Singapura, yang diperkirakan tiba sore atau malam ini.
“Kemudian ada Mega Bakti dari Malaysia masih dalam perjalanan, HMAS Ballarat dari Australia, kemudian HMAS Sirius Australia, satu kapal dari India, dan kita harapkan Poseidon bisa merapat,” katanya.
Dalam proses pencarian saat ini diharapkan salah satu KRI yang memiliki peralatan yang mampu memonitor bawah laut yaitu KRI Rigel.
“Diharapkan dengan ini, pada sore atau siang kita bisa merapat sehingga bisa merencanakan lebih detail sementara ini untuk menindaklanjuti atau mencari hasil dari KRI Rimau,” ucap dia.
Bagaimana jika Oksigen Habis?
Disinggung mengenai tindakan yang akan dilakukan jika KRI Nanggala 402 belum ditemukan sampai batas waktu ketahanan oksigen berakhir, Ahmad Riyad belum bisa memberikan penjelasannya.
Pihaknya juga menegaskan tidak ingin berspekulasi terkait hal itu.
“Kami akan maksimalkan pencarian, yang terpenting kami terus berusaha,” tegas Riad.
Pencarian ini juga langsung dimonitor Kepala Staf Angkatan Laut Laksaman TNI Yudo Margono di KRI Soeharso.
Disusul Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Jika KRI Rigel sudah merapat, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memantau langsung dari KRI Rigel.
“Seperti pencarian Sriwijaya Air yang jatuh ke laut, yang dapat dilihat ada sonar bawah laut,” kata dia.
“Hasilnya seperti apa nantinya, semoga dapat memberikan gambaran yang jelas,” pungkasnya.
