Riauaktual.com - Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman turut merespon pernyataan Menag Yaqut soal suara azan dan aturan volume speaker atau toa masjid.
Lewat Instagram-nya @bungauliarachman, tandem Bobby Nasution di Pemko Medan itu menegaskan azan merupakan panggilan untuk melaksanakan salat bagi umat Islam dan sudah berjalan sejak zaman Rasulullah SAW.
“Dan suara azan itu harus kuat dan keras agar dapat didengar dan menyadarkan kita umat Muslim untuk sesegera mungkin melaksanakan ibadah salat wajib setiap harinya,” tulisnya sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id/
oleh karena itu, Aulia mengungkapkan kekecewaannya terhadap Menag yang seakan tidak bisa mencari perumpamaan atau analogi lain, dan memilih gonggongan anjing sebagai perbandingan.
“Alangkah sedih dan kecewanya kami selaku umat Islam jika suara Azan itu harus di perbanding-bandingkan dengan suara hewan,” sebutnya.
“Seharusnya, jikalah yang disampaikan Bapak Menteri itu bertujuan untuk mempermudah penjelasan terkait speakers gunakanlah analogi bahasa yang sesuai dan pas bukan sebaliknya,” sambungnya.
Aulia pun mengingatkan tentang adab berbicara apalagi bagi orang berpendidikan.
“Khôtibun-nas ‘ala qodri ukulihim ‘Berbicaralah dengan manusia itu sesuai dengan tingkatan akal mereka’. Saya rasa era saat ini, hampir keseluruhannya semua orang sudah memiliki tingkat ilmu serta nalar adab bahasa yang bijak dan berpendidikan,” tuturnya.
“Berbicaralah sesuai dengan kapasitas dan fungsinya, yang sebanding dengan ilmu yang diraih maupun jabatan yang diemban,” lanjutnya.
Untuk itu, Aulia meminta Menaq melakukan permintaan maaf secara publik terhadap Umat Islam.
“Saya berharap dan meminta agar bapak menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya tersebut,” pungkas Aulia.
