Riauaktual.com - Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pada Selasa (1/3/2022), pasukan Inggris tidak akan melawan pasukan Rusia di Ukraina. Seperti dilaporkan Reuters, bala bantuan Inggris baru-baru ini berada di dalam perbatasan negara anggota NATO.
"Ini tidak lebih dari langkah-langkah defensif, yang telah menjadi inti dari NATO selama lebih dari 70 tahun," katanya saat kunjungan ke Estonia, tempat Inggris telah mengerahkan lebih banyak pasukan.
"Saya ingin menjadi sejelas akhirnya, pada titik itu, kami tidak akan melawan pasukan Rusia di Ukraina dan bala bantuan kami seperti bala bantuan ini di Tapa secara tegas berada di dalam perbatasan anggota NATO dan bantuan ini adalah hal yang benar untuk dilakukan,” tambahnya.
Seperti dilaporkan Daily Mail, Boris Johnson memperkirakan lebih dari 200.000 pengungsi Ukraina bisa datang ke Inggris setelah para menteri menawarkan lebih banyak bantuan kepada orang-orang yang melarikan diri dari invasi Rusia.
Perdana Menteri mengatakan serangan Vladimir Putin telah telah memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka dan kita harus bersiap untuk arus keluar yang lebih besar' karena konflik semakin memburuk.
Johnson mengatakan banyak orang di Inggris tentu saja ingin membantu pengungsi Ukraina. Para menteri sekarang mengizinkan warga Ukraina yang tinggal di Inggris untuk membawa kerabat mereka ke Inggris.
Perdana menteri mengatakan jumlahnya sulit untuk dihitung tetapi bisa lebih dari 200.000 atau dua kali lipat perkiraan awal Pemerintah 100.000 orang, setelah menteri memutuskan untuk memperpanjang skema pengungsi.
Skema asli memungkinkan orang untuk bersatu kembali dengan keluarga dekat mereka. Namun Downing Street menyatakan sekarang akan diperluas untuk juga mencakup orang tua, kakek-nenek, dan anak-anak di atas 18 tahun.
Sementara itu, Pemerintah juga menciptakan jalur sponsor kemanusiaan yang akan memungkinkan individu, badan amal, dan kelompok bisnis menawarkan untuk mensponsori warga negara Ukraina yang tidak memiliki ikatan keluarga dengan Inggris sehingga mereka dapat datang ke Inggris.
Sumber: BeritaSatu.com
