Mantan Direktur WHO Minta, Lonjakan Kasus Kematian Omicron Diperhatikan

Mantan Direktur WHO Minta, Lonjakan Kasus Kematian Omicron Diperhatikan
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

Riauaktual.com - Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama menggarisbawahi kasus kematian akibat Covid-19, yang kembali mencetak rekor tertinggi di masa Omicron, dengan angka 376 pada Rabu (2/3).

Meski jauh lebih rendah dibanding saat Delta, kenaikan jumlah kasus kematian ini harus mendapatkan perhatian. 

"Sekian ratus meninggal setiap hari, tentu perlu dapat perhatian," ujar Prof. Tjandra dalam keterangannya, Kamis (3/3).

Kalau kita lihat waktu Delta, angka kematian pada 27 Mei 2021 mencapai 136 orang. Lalu, naik menjadi 2.069 pada 27 Juli 2021, jadi di Delta angka kematian naik  sekitar 15 kali lipat dalam 2 bulan.

"Nah, pada Omicron ini, tanggal 3 Januari 2022 yang meninggal 5 orang. Kemarin 376 orang. Jadi, sudah naik 75 kali dalam 2 bulan," jelas Prof. Tjandra. 

"Tentu baik, jika dikaji kenapa pada Omicron yang tidak seberat Delta, kok kenaikan angka kematiannya tinggi sekali. Dalam kurun waktu yang sama-sama dua bulan. Meski sekali lagi, total kematian Omicron memang lebih rendah dari Delta," imbuhnya.

Sementara itu, kalau kita lihat data dunia yang dikompilasi oleh John Hopkins University per 1 Maret 2022, Indonesia berada di urutan ketiga teratas dalam angka fatalitas yang disebut Observed Case Fatality Ratio.

Angka ini menunjukkan jumlah kasus meninggal dunia per setiap 100 kasus Covid-19 di suatu negara. Sehingga, jelas menunjukkan dampak penyakit terhadap terjadinya kematian di masing-masing negara.

"Kita tertinggi ketiga di dunia dengan angka fatalitas Observed Case Fatality Ratio (CFR) 2,7 persen. Di bawah Peru dan Meksiko," ujar Prof. Tjandra, yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI.

Sementara peringkat negara Asia lainnya jauh lebih rendah. Sebut saja India dan Vietnam, yang berada di urutan 12 dengan CFR 1,2 persen. Sedangkan Jepang, di urutan ke 20 dengan 0,5 persen.

Negara yang sedang ramai dibicarakan, Ukraina, berada peringkat ke 6 dengan CFR 2,2 persen dan Rusia peringkat ke 7 dengan kematian 2,1 persen akibat Covid-19.  

"Akan amat baik kalau kematian di hari-hari ini dapat lebih terkendali, walaupun jumlahnya jauh lebih kecil dibanding waktu Delta," pungkas Prof. Tjandra.

 

 

Sumber: RM.id

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index