Riauaktual.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan angkat suara terkait dirinya diisukan dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Itu untuk membahas perombakan kabinet atau reshuffle di kabinet Indonesia maju yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

Pria akrab dipanggil Zulhas itu menegaskan, bahwa isu yang bergulir di tengah masyarakat tersebut tidak benar.

“Tidak benar ada pertemuan,” kata Zulhas saat dikonfirmasi, Senin (7/3/2022) kemarin sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.

Sementara itu, Waketum PAN Viva Yoga mengungkapkan bahwa Zulhas lagi konsolidasi di Jawa Tengah (Jateng).

“Berita itu tidak benar, karena dalam sepekan kemarin ketua umum road show konsolidasi kader dan pemantapan persiapan pemilu di Jawa Tengah,” ungkapnya.

Konsolidasi tersebut, lanjut Yoga mengadakan pertemuan dengan para pengurus partai.

“Keliling ke seluruh kabupaten/ kota untuk bertemu dengan basis konstituen dan pengurus partai,” ungkapnya.

Sebelumnya, beredar kabar Zulhas bertemu dengan Jokowi pada Jumat (4/3) kemarin untuk membahas reshuffle kabinet.

Diketahui, PAN resmi bergabung dalam koalisi parpol pendukung pemerintah setelah hadir dalam rapat internal pada Agustus 2021.

Namun, hingga saat ini partai berlambang matahari itu belum mendapatkan jatah kursi menteri.

Nama Zulhas belakangan ini senter di bicarakan di tengah masyarakat.

Itu dikarenakan Zulhas sepakat Pemilu 2024 ditunda dan perpanjang masa jabatan Presiden.

Zulhas mengatakan, bahwa Presiden Jokowi yang terbaik saat ini.

Hal tersebut, katanya, berdasarkan survei yang menyebutkan bahwa banyak masyarakat puas dengan pemerintahan Jokowi.

“Berbagai survei menyebut angkanya di atas 73 persen. Presiden Jokowi dinilai yang masyarakat terbaik saat ini,” kata Zulhas dalam keterangannya, Jumat (25/2/2022).

Mantan Ketua MPR RI itu juga menyebutkan bahwa banyak masyarakat merasa puas dengan penanganan Covid-19 yang dilakukan Jokowi.

“Ini menunjukkan pengakuan masyarakat untuk keberhasilan pemerintah dalam menghadapi pandemi dan berbagai situasi yang tidak menentu,” ujarnya.