Riauaktual.com - Astronaut AS Mark Vande Hei telah melewati hampir satu tahun di luar angkasa, tetapi menghadapi tugas tersulitnya, kembali ke Bumi dengan kapsul antariksa Rusia di tengah ketegangan yang semakin dalam antar negara akibat konflik di Ukraina.
NASA menegaskan rencana kepulangan Vande Hei pada akhir bulan tetap tidak berubah, bahkan ketika invasi Rusia ke Ukraina telah mengakibatkan peluncuran yang dibatalkan, kontrak yang rusak, dan perang kata-kata yang meningkat dengan pemimpin garis keras Badan Antariksa Rusia.
Banyak yang khawatir Dmitry Rogozin membahayakan kemitraan damai di luar planet selama beberapa dekade, terutama di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Vande Hei, yang pada hari Selasa (15/3/2022) ini memecahkan rekor penerbangan luar angkasa tunggal AS selama 340 hari, akan berangkat dengan dua orang Rusia di atas kapsul Soyuz untuk mendarat di Kazakhstan pada 30 Maret. Astronaut itu akan telah mencatat 355 hari di luar angkasa pada saat itu, menetapkan rekor baru AS. Rekor dunia 438 hari terus menerus di luar angkasa adalah milik kosmonaut Rusia.
Pensiunan astronaut NASA Scott Kelly, termasuk di antara mereka yang berdebat dengan Rogozin, sekutu lama Vladimir Putin. Mereka marah dengan apa yang terjadi di Ukraina, Kelly bahkan telah mengembalikan medali Rusia untuk eksplorasi ruang angkasa ke Kedutaan Besar Rusia di Washington.
Terlepas dari konflik mematikan di sini, Kelly percaya kedua belah pihak "dapat menyatukannya" di luar angkasa.
“Kita membutuhkan contoh bahwa dua negara yang secara historis tidak bersahabat, masih dapat bekerja di suatu tempat dengan damai. Dan di suatu tempat adalah Stasiun Luar Angkasa Internasional. Itu sebabnya kami harus berjuang untuk mempertahankannya," kata Kelly kepada The Associated Press.
NASA ingin menjaga stasiun luar angkasa berjalan hingga 2030, seperti yang dilakukan oleh badan antariksa Eropa, Jepang, dan Kanada, sementara Rusia belum berkomitmen melampaui tanggal akhir awal 2024 atau lebih.
AS dan Rusia adalah operator utama dari pos terdepan yang mengorbit, yang ditempati secara permanen selama 21 tahun. Sampai SpaceX mulai meluncurkan astronaut pada tahun 2020, orang Amerika secara teratur menumpang kapsul Soyuz Rusia seharga puluhan juta dolar per kursi.
Badan antariksa AS dan Rusia masih mengerjakan sistem barter jangka panjang di mana seorang Rusia akan meluncurkan kapsul SpaceX mulai musim gugur ini dan seorang Amerika akan terbang di Soyuz. Itu akan membantu memastikan kehadiran stasiun AS dan Rusia setiap saat.
Sumber: CNA/AP
