Inikah Alasan Mbappe Tolak Real Madrid?

Inikah Alasan Mbappe Tolak Real Madrid?
Striker Paris Saint Germain, Kylian Mbappe. Foto : John Berry/Getty Images

Riauaktual.com - Berita transfer pemain dihebohkan dengan keputusan Kylian Mbappe bertahan di Paris Saint-Germain sepanjang Sabtu (21/5). Cukup mengejutkan karena sekali lagi, penyerang Prancis itu menolak bergabung raksasa Spanyol, Real Madrid.

Sejumlah media memang sudah mulai mengendus penolakan ini sejak Jumat lalu. Itu setelah Mbappe menghubungi presiden Real Madrid, Florentino Perez dan menjelaskan mengenai keputusannya.

Padahal ibunda Mbappe, Fayza Lamari, yang juga salah satu agennya sudah membeberkan bahwa pihaknya sudah menerima tawaran dari Real Madrid yang menyamai tawaran perpanjangan kontrak PSG.

Selain gaji sekitar 40 juta euro (Rp620 miliar) pert tahun dan biaya penandatanganan yang nilainya di kisaran 150 juta euro (Rp2,3 triliun), juga ada bonus.

Angka-angka di atas hampir sama dengan yang ditawarkan PSG dan Real Madrid.

Bahkan, konon Madrid membuat penawaran yang tak biasa. Yaitu menurunkan ‘setoran’ hak citra kepada klub di bawah 50 persen.

Faktanya, Mbappe ternyata memilih bertahan dengan menyetujui perpanjangan kontrak tiga tahun lagi di PSG dan kembali menolak Real Madrid seperti yang dilakukannya pada 2017 silam.

Lalu apa alasan Mbappe menolak klub sebesar Real Madrid?

Dikutip dari ulasan kolumnis BBC.com, Guillem Balague yang awalnya juga cukup terkejut dengan keputusan Mbappe itu.

Apalagi Balague mengklaim mendapat informasi dari internal Real Madrid bahwa mereka benar-benar percaya diri – mereka yakin semuanya sudah selesai, merasa Mbappe akan memegang kata-katanya.

Dia telah lama mengagumi klub tersebut, sejak masa kecilnya ketika dia memiliki poster Cristiano Ronaldo dalam seragam Real Madrid di dindingnya.

Jadi pertanyaan besarnya adalah: apa yang berubah?

Keputusan Mbappe tidak sepenuhnya dimotivasi oleh uang tetapi ada peran lebih besar yang ditawarkan PSG kepada sang superstar.

Sekitar sebulan yang lalu PSG menjadi sangat kuat dan mengatakan mereka akan menawarkan biaya penandatanganan besar-besaran agar Mbappe tinggal dua tahun lagi.

Itu adalah proposal mereka dan saat itulah Mbappe mengatakan secara terbuka bahwa elemen baru telah masuk dalam penentuan masa depannya.

Keluarganya kembali ke Madrid dan berkata ‘bagaimana dengan biaya penandatanganan yang serupa?’.

Juara Spanyol itu mengatakan mereka akan menandinginya. Ada juga negosiasi tentang hak citra – Real Madrid selalu menginginkan 50% dari ini tetapi bersedia turun di bawah angka itu untuk meyakinkan Mbappe.

Klaim media Prancis adalah bahwa PSG mungkin melangkah lebih jauh dengan biaya penandatanganan, ditambah menawarkan keuntungan lain yang tidak dapat ditandingi oleh Real Madrid.

Yaitu, Mbappe punya hak ikut mengontrol keputusan klub, kesepakatan transfer, dan lainnya.

Proposal PSG tidak sedramatis kedengarannya, karena itu adalah sesuatu yang terjadi dengan bintang-bintang besar.

Mereka ditanya tentang manajer dan transfer besar, terutama di PSG, di mana pengaruh pelatih lebih kecil daripada di tempat lain.

Kaitan antara Piala Dunia Qatar tahun ini dan pemilik PSG dari Qatar sangat jelas ikut memengaruhi keputusan Mbappe.

Tekanan dari Qatar telah memengaruhi otoritas politik di Prancis dan bahkan presiden Prancis Emmanuel Macron terlibat dalam menekan Mbappe untuk tetap bertahan.

“Belum lama ini saya mendapatkan indikasi yang sangat jelas dari pihak PSG bahwa tidak ada yang bisa mengubah pikirannya untuk pergi. Bahkan ketika ada pembicaraan salah satu idolanya, Zinedine Zidane, masuk sebagai manajer, dikatakan bahwa itu tidak akan cukup untuk meyakinkannya untuk tetap di Paris,” tulis Balague.

Tapi semua kesan itu berubah selama beberapa minggu terakhir dan para pemain PSG mulai berpikir dia akan bertahan.

Dari sudut pandang sepakbola murni, satu elemen yang mungkin dipertimbangkan Mbappe adalah apakah dia bisa memenangkan Ballon d’Or di PSG.

Agar itu terjadi, dia harus menjalani kampanye Liga Champions yang hampir sempurna bersama PSG, mencetak 10 gol atau lebih dan memenangkan turnamen.

Bersaing dengan pemain seperti Karim Benzema dari Real, Erling Haaland, sekarang di Manchester City, dan Dusan Vlahovic di Juventus. Akan lebih sulit untuk memenangkan trofi individu di PSG.

Tapi mungkin saja Mbappe berkarir di Bernabeu suatu hari nanti, tentu saja.

Usianya tidak menjadi masalah karena, pada usia 23, dia tahu dia bisa bertahan selama beberapa tahun di PSG dan membantu mereka memenangkan trofi Liga Champions.

Kemudian pergi ke Madrid dan memiliki lima atau enam tahun di sana ketika dia sudah mencapai puncak karirnya.

 

 

 

Sumber: Pojoksatu.id

Berita Lainnya

index