Riauaktual.com - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia akan mendorong istilah 'Superpower' Baru sebagai kosakata sehari-sehari dan mimpi Indonesia sehingga upaya untuk menjadi Indonesia sebagai kekuatan kelima dunia segera terwujud dan menjadi kenyataan.
Wakil Ketua Partai Gelora Fahri Hamzah menilai untuk menjadikan kata 'Superpower Baru' sebagai kosakata sehari-hari, menjadi sangat penting. Kosakata ini akan terbawa dalam tidur kita, akan ada dalam arsitektur di mimpi kita.
"Kalau itu sudah ada, sebentar lagi akan menjadi kenyataan. Jadi kosakata Superpower Baru harus kita gelorakan agar segera terwujud," ujar Fahri Hamzah saat memberikan pengantar diskusi Gelora Talks Episode #100 bertajuk 'Merdeka Itu Menjadikan Indonesia Superpower Baru Dunia', Kamis (17/8/2023) sore.
Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini berpendapat, untuk menuju Indonesia Emas 2045 atau menjadikan Indonesia Superpower Baru dunia, dibutuhkan tiga 'ledakan'. Yakni ledakan naratif, kapasitas kolektif, serta politik dan kepemimpinan.
Menurut Fahri, ledakan naratif diperlukan, karena kita tengah mengalami krisis naratif. Artinya, belum ada hal yang disepakati untuk mewujudkan masa depan Indonesia. Ledakan kapasitas kolektif diperlukan untuk menghilangkan hal-hal yang intoleran, yang mengatasnamakan kebebasan dan demokrasi.
"Sementara ledakan politik dan pemerintahan diperlukan untuk memberi ruang kepada perencanaan pembangunan jangka panjang. Artinya presiden pengganti harus melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh presiden sebelumnya, " katanya.
Sementara ledakan politik dan pemerintahan diperlukan untuk memberi ruang kepada perencanaan pembangunan jangka panjang. Artinya presiden pengganti harus melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh presiden sebelumnya.
Menteri PPN/Kepala Bappenas 2016-2019 Prof. Bambang Brodjonegoro mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia secara GDP (Produk Domestik Bruto) sudah masuk 'trillion dollar club' atau melampaui 1 triliun dollar atau sekitar 1,6 triliun dolar AS.
"Menurut GDP negara-negara di dunia, kita sudah masuk negara G20, persisnya sekitar nomor 15. Kalau di ASEAN kita sudah jelas yang paling besar," kata Bambang.
Pakar Hukum & diplomasi Internasional Prof Hikmahanto Juwana dari Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan Indonesia memiliki modal untuk menjadi negara superpower. Ia berharap apa yang ditinggalkan para pemimpin kita agar tidak dinafikan oleh para pemimpin berikut.
"Jika selalu dinafikan, Indonesia tidak akan pernah punya kesempatan untuk membangun, " katanya.
