Riauaktual.com - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun masih menyoroti persoalan pengelolaan sampah di kota ini. Ia mendapati masih banyak sampah menumpuk yang tidak terangkut oleh operator pengangkut sampah.
Tumpukan sampah masih terlihat hingga siang hari di pinggiran jalan dan tempat penampungan sementara (TPS). Bahkan masih ada tumpukan sampah di lokasi yang tidak diperbolehkan buang sampah alias TPS ilegal.
Muflihun menyebut, bahwa pihaknya sudah melakukan rapat dan pertemuan dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) serta pihak ketiga selaku operator pengangkut sampah.
Menurutnya, masih adanya tumpukan sampah di Pekanbaru lantaran adanya kesalahan dalam kontrak. Ia menyebut, kubikasi yang tertera dalam kontrak tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
"Kita sudah coba rapat dengan DLHK, sekda, pihak ketiga juga hadir. Jadi ada miss terkait kontrak, kontrak pihak ketiga dengan DLHK sendiri. Sehingga kubikasi sampah itu tidak terakomodir semuanya," terang Muflihun, Rabu (22/11).
Ia menuturkan, pihak ketiga selaku pengangkut sampah sudah professional dalam bekerja. Mereka bekerja sesuai dengan kontrak yang disepakati.
"Pihak ketiga profesional, dia bekerja sesuai tonase, sesuai kontrak. Kayaknya salah isi tonasenya, karena pihak ketiga sendiri dia sudah bekerja maksimal, tapi ternyata ini melebihi tonase yang ada dikontrak," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi sampah yang melebihi tonase dalam kontrak, Pemko Pekanbaru meminta kepada pihak ketiga agar membantu menyelesaikan angkutan sampah tersebut hingga Desember mendatang. Dirinya juga minta kepada tim yang bekerja agar menghitung kembali berapa tonase sampah sebenarnya di Kota Pekanbaru.
"Kita minta bantu kepada pihak ketiga, tolonglah selesaikan sampai Desember. Makanya kita minta kepada tim berapa sih sebenarnya total sampah di Pekanbaru," pungkasnya.