PEKANBARU (RA)- Program Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam penyediaan Rumah Layak Huni (RLH) yang diadakan tahun 2014 lalu belum sepenuhnya dirasakan oleh warga miskin di Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai.
Salah satunya adalah, Syafril Chaniago (52) warga Kelurahan Sri Meranti yang tinggal di RT 05 RW 12. Rumah Pria yang berprofesikan buruh angkut di Pelabuhan sungai duku ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan, rumahnya hanya terbangun dengan dinding seng dan terpal sisa-sisa bangunan orang.
"Disini saya tinggal dengan 1 orang anak, anak saya bekerja di salah satu Toko Peralatan Olahraga di Pasar Kodim, jangankan untuk memperbaiki rumah, mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari kadang tidak ada," terang Syafril kepada wartawan, Senin (15/2).
Saat ditanyakan persyaratan-persyaratan yang dimiliki sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan bantuan seperti RLH, Syafril, mengaku kalau rumah dan tanahnya tersebut merupakan miliknya sendiri.
"Kita juga tidak tau apa sebabnya kita tidak dapat bantuan seperti bedah rumah/RLH yang selama ini diusung Pemko Pekanbaru kepada masyarakat miskin seperti saya, ini (rumah dan tanah) adalah milik saya sendiri, dan bukan atas nama orang lain atau orang tua," tambahnya.
Sementara itu Syafril mengatakan, sebenarnya ia dan keluarganya sangat ingin sekali melakukan perbaikan pada rumahnya, namun lagi-lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, membuatnya harus memendam keinginannya tersebut.
Syafril mengaku sudah mengetahui bahwasanya ada program RLH yang disalurkan Pemko Pekanbaru kepada warga miskin. "Oleh karena itu saya sangat berharap sekali, Pemerintah Kota Pekanbaru bisa membantu kami memperbaiki rumah ini,” harapnya.
Laporan : AZID
